Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Petugas Haji Indonesia terus menyisir Jemaah haji yang hingga kini belum kembali ke kelompok penerbangan (Kloter) nya masing-masing setelah terjadi insiden Mina yang meakan korban jiwa sebanyak 717 orang.
Sebelumnya dikabarkan ada 225 jemaah yang dinyatakan belum kembali ke Maktab atau tempat pemondokan di Mina atau hotel tempatnya menginap selama menjalani proses lempar jumrah di Jamarat.
Proses lempar jumrah memang membuat jamaah harus banyak bergerak karena setelah bermalam di Mudzdalifah Jemaah langsung bergerak ke jamarat untuk melaksanakan lempar jumrah aqabah.
Kemudian setelah melempar jumrah aqabah, Jemaah kembali ke tendanya di Mina untuk bermalam dan esok harinya kembali melakukan lempar jumrah ula, wusta, dan aqabah.
Begitu prosesi di Mina hingga hari ke tiga atau dari 10 Zulhijah hingga 12 Zulhijah untuk yang melaksanakan nafar awal.
Sementara Jemaah yang melaksanakan nafar akhir ditambah hingga tanggal 13 Zulhijah, kemudian dalam sela-sela tersebut Jemaah harus juga bergerak ke Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf Ifadah.
Rangkaian haji dari mulai wuquf di Arafah, bermalam dan mencari batu di Mudzdalifah, bermalam di Mina, hingga Lempar Jumrah dan melakukan tawaf Ifadah bukan sesuatu yang mudah, butuh ketahanan fisik yang kuat mengingat keadaan Kota Mekkah begitu macetnya seiring dengan prosesi puncak haji tersebut.
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Prosesi tersebut yang membuat sulit untuk melacak keberadaan Jemaah.
Tetapi dari 225 jemaah yang sebelumnya dinyatakan belum kembali atau bergabung dengan rombongannya kini hanya 112 jemaah yang masih terus dilacak keberadaanya pascainsiden Mina pada 24 September 2015 atau 10 Zuhijah 1436 Hijriah.
“Jadi dari 225 berkurang itu karena mobilitas mereka disamping ada di Mina untuk melakukan kegiatan melontar mereka juga ada yang kembali ke hotel kembali ke maktabnya di Mekkah sehingga ketika kita melakukan pendataan kepada ketua kloter mengatakan mereka hingga sekarang belum kembali ke maktab,” ungkap Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Abdul Djamil di Kantor Daker Mekkah, Sabtu (26/9/2015).
Tetapi setelah dicek ke Hotel, terrnyata jemah yang sebelumnya dinyatakan tidak kembali ke Maktab pasca insiden Mina, ternyata sudah ada di Hotel.
Selain itu, ada juga Jemaah yang memang tidak tahu jalan kembali ke tendanya di Mina sehingga memilih tidur di dekat Jamarat “Itu yang mengurangi Jemaah yang semula dikatakan belum kembali ke maktab dan sekarang sudah berkurang,” ucapnya.
Dalam rangka menyisir Jemaah 112 orang yang belum diketahui keberadaannya, petugas haji Indonesia melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus melakukan penyisiran di tempat-tempat yang memungkinkan Jemaah Indonesia berada seperti di Hotel atau di sekitar Masjidil Haram.
“Kita telah mengerahkan petugas sektor dan kemudian tenaga operasional Arafah untuk melakukan pencarian dan melakukan penyisiran ditempat-tempat yang diduga mereka ada, seperti di hotel sementara temannya ada di Mina,” ucapnya.
Berikut rincian Jemaah yang masih dinyatakan belum kembali ke Maktab :
1. Kloter BTH 14 sebanyak 14 orang
2. Kloter SUB 48 sebanyak 16 orang
3. Kloter JKS 61 sebanyak 64 orang
4. Kloter UPG 10 sebanyak 7 orang
5. Kloter SOC 62 sebanyak 11 orang