Kini, ia merasa jika tubuhnya berada dalam bentuk yang terbaik yang pernah dimilikinya.
Rahasianya Taylor adalah menjaga makanannya secara berhati-hati, dibuka dengan sarapan memakan daging-dagingan. Ia pun tidak pernah ketinggalan mengangkat beban, setidaknya lima sampai enam kali seminggu.
"Kita tidak akan pernah menjadi sempurna, harus ada sesuatu yang diubah dan saya suka tantangan dengan tantangan seperti ini," kata Sarah.
Sabrina dan Sarah adalah dua contoh dari semakin banyaknya wanita di Australia yang rajin mengolah badan lewat mengangkat beban.
Menurut asosiasi Australiasian Natural Bodybuilding, atau ANB, sekitar 60 persen peserta dari kompetisi binaraga yang diselenggarakan baru-baru ini adalah wanita.
"Ini sangatlah fenomenal. Sekarang lebih banyak wanita yang berkompetisi dibandingkan dengan jumlah pria sebelumnya," ujar Murray Graham, Sekretaris Umum dari ANB.
"Sekarang semakin banyak pria yang menghargai otot-otot [wanita]," jelasnya. "Kekuatan otot menjadi bentuk keseksian baru."
Meksipun ada perubahan paradigma tersebut, tetap saja ada tekanan bagi para wanita yang mengangkat beban dan memiliki bentuk tubuh dengan otot yang kekar.
"...jika Anda seorang wanita dan berotot, saya rasa sebagian orang akan merasa takut, dan dianggap kurang feminin di mata mereka, sehingga bisa menimbulkan seidkit stigma," ujar Dr Paul O'halloran, psikologi olahraga dari Universitas La Trobe di Melbourne.
Berikut beberapa binaragawati di Australia yang berbagi pengalamannya soal mengangkat beban berat.