TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Merespon kematian Abdelhamid Abaaoud, pria yang dikatakan menjadi otak operasi penyerangan di Paris, keluarga Abdelhamid dikatakan merasa bersyukur.
"Kami mensyukuri berita yang mengabarkan bahwa (Abdelhamid) telah tewas. Sudah sepatutnya demikian," ucap sepupu Abdelhamid, Sayeed Abaaoud, dikutip Daily Mail.
Bahkan, menurut pengakuannya, seluruh keluarganya di Maroko merayakan kematian Abdelhamid, setelah mengetahui Abdelhamid menjadi otak di balik serangan tersebut.
"Menurut saya malah ia seharusnya dibakar saja sampai mati, karena apa yang ia telah lakukan tidak sesuai dengan hukum Islam dan hukum apapun," katanya lagi, Rabu (19/11/2015).
Sayeed mengaku keluarga Abaaoud belum lama ini baru mendengar kabar soal tragedi Paris melalui radio, karena mereka tak memiliki televisi.
"(Kejadian itu) sangat buruk. Saya tahu itu sudah terjadi sekitar sepekan lalu, tapi kami baru saja mendengar soal apa yang telah Abdelhamid perbuat."
"Ketika kami mendengar soal apa yang telah ia perbuat, kami sangat kecewa. Kami tak menyangka, apa yang ia perbuat sangat mengerikan. Keluarga ini tak tahu apa-apa soal apa yang ia lakukan."
Padahal, Sayeed menuturkan pada Scottish Daily Mail, kedua orangtua Abdelhamid selalu memberikan yang terbaik untuk masa depan anaknya itu, yang sekarang malah menjadi dalang serangan yang menewaskan 129 orang itu.
"Kami sangat kecewa akan semua hal itu. Muslim sejati tentunya tidak melakukan apa yang Abdelhamid lakukan. Seorang muslim yang baik tidak akan melukai orang, jadi (Abdelhamid) bukanlah seorang muslim," katanya. (Daily Mail/Scottish Daily Mail)