TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Pascatragedi Paris, negara-negara Uni Eropa (UE) pada Jumat (20/11/2015) sepakat bekerja sama untuk memperketat pengamanan.
Dikutip dari Reuters, upaya peningkatan pengamanan dilakukan pada beberapa aspek yang butuh dipantau secara serius.
Beberapa langkah yang akan dilakukan seperti memantau warga negaranya yang melakukan perjalanan keluar negeri dan mengumpulkan data lengkap penumpang penerbangan sekitar UE.
Selain itu, kebijakan kepemilikan senjata dan pengawasan aliran keuangan di luar sistem perbankan Eropa akan diperketat.
Para petinggi negara-negara UE mengadakan pertemuan di Brussels, Belgia, pada Jumat lalu, merespon tragedi Paris yang terjadi tepat sepekan lalu, yaitu pada Jumat (13/11/2015).
Dalam pertemuan itu, para menteri dalam negeri UE pun bersepakat bekerja sama untuk berbagi informasi intel, terutama terkait pelaku-pelaku teror yang datang dari Suriah dan menjadi warga Eropa.
"Semua sepakat bahwa meski Prancis yang diserang, yang menjadi target sesungguhnya adalah seluruh Eropa," ucap Wakil PM Luksemburg Etienne Schneider.
Sejumlah pelaku serangan teror yang berdasarkan identitasnya berkewarganegaraan Belgia dan Prancis hampir mayoritas telah melakukan perjalanan ke Suriah dan kembali lagi ke negaranya tanpa terdeteksi.
Karenanya, Prancis mendesak UE untuk mengimbau negara-negara anggotanya agar lebih meningkatkan pengamanan dan pengawasan di perbatasan dan penerbangannya. (Reuters/Euronews)