Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kecantikan luar biasa tercipta perpaduan seni modern dan teknologi maju Jepang dalam bentuk kereta peluru (Shinkansen) Jepang yang baru akan diluncurkan Maret mendatang dan Tribunnews.com sempat melihat saat diperkenalkan kepada pers kemarin (12/1/2018).
"Cantik sekali memang Shinkansen ini, gagah tetapi juga cantik, keren karena di rancang dengan seni yang indah pada bagian luar nya yang berlatar belakang biru gelap hampir hitam," papar Ishida Yukiko seorang wartawan Jepang kepada Tribunnews.com.
Corak desain gambar bagian luar Shinkansen dengan mengambil ide dari suasana kembang api di musim panas di Nagaoka perfektur Niigata.
Kereta Shinkansen seri E3 tersebut yang dulunya dipakai untuk melayani jalur Akita Shinkansen, nantinya mulai Maret akan melayani jalur Joetsu Shinkansen antara Stasiun Niigata menuju ke Tokyo berjarak sekitar 255,7 kilometer ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam 15 menit.
Isi dalam Shinkansen dengan bangku agak luas karena kursi jumlahnya dikurangi sepertiganya dari jumlah biasanya.
Hal ini untuk membuat penumpang semakin nyaman karena space duduk lega dalam perjalanan berjam-jam tersebut, ungkap seorang petugas JR East yang mengelola Shinkansen tersbeut.
Biaya desain keseluruhan sekitar 500 juta yen dapat dianggap wajar karena memang menghasilkan karya seni yang cantik dengan gambar kembang api warna warni biru merah dan pecahan seperti awan putih berarak-arak.
Cat yang khusus dilindungi cat khusus pula yang membuat badan Shinkansen mengkilat seperti cermin membuat kereta ini memang luar biasa gagak dan cantik.
Lalu di gerbong ke-13 ada ruangan cukup besar untuk tempat anak-anak bermain.
Ada pula cafe atau bar di antara gerbong ke-13 dan ke-14 disertai berbagai lukisan karya 7 penulis terkenal. Karya mereka dipajak mulai gerbong ke-13 sampai dengan gerbong ke-16.
Artinya, di gerbong tempat duduk penumpang pun kita bisa melihat lukisan cantik asli karya para pelukis terkenal .
Pelukis tersebut antara lain Matsumoto Nao, Komuta Yusuke, Kobuke Kentarou, Paramodel, Ishikawa Naoki, Koujin Haruka dan Brian Alfred.