Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kuil Sazaedo di pegunungan Iimori, kota Aizuwakamatsu, perfektur Fukushima, bukan kuil Budha biasa.
Selain bentuk arsitekturnya yang aneh, sengaja miring-miring, mungkin karena dibangun sejak 1796, sangat kuno, jadi gelap menyeramkan.
Bukan hanya itu, banyak dinding terutama bagian atas dan atap, ditempeli sepotong-sepotong kertas doa-doa yang sangat banyak.
Bagi sebuah rumah Jepang biasanya penempelan potongan kertas tersebut semacam doa-doa, jampe-jampe, misalnya supaya setan ini itu tidak datang tidak masuk ke sini atau dijauhi dari tempat ini.
Tapi apabila kita telah naik sampai ke atas bangunan kayu tersebut, disebutkan kita telah berziarah ke Saigoku Kannon, dipercaya telah melewati 33 kuil Budha.
Struktur heliks tangga berputar menuju atas juga seolah aneh.
Kalau kita naik ke atas, turun lagi, maka kita tak akan menemui orang lain, alias, menuruni tangga yang satu arah tidak kembali ke tangga yang sama, pada saat kita naik dari bawah ke bagian atasnya.
Mengunjungi kuil ini juga direkomendasikan, apalagi sampai naik sampai ke bagian teratas kuil tersebut, karena ada kepercayaan bisa memperoleh keberuntungan yang baik bagi kehidupan kita.
Setelah sampai bagian puncak kuil kayu ini, kita bis amengintip ke luar bisa melihat Tsurugajo atau Benteng Aizuwakamatsu yang cantik di kejauhan.
Lokasinya di pegunungan Iimori pula memiliki cerita tersendiri pula.
Di gunung inilah pula Sazaedo dibangun punya arti penting bagi masyarakat Aizu. Apa itu?
Di lokasi tersebut dulu ada para remaja Byakkotai (White Tiger Corps) yang berani mati pada akhir Perang Boshintahun 1868.
Itulah sebabnya batu nisan dan kuil dibangun di gunung tersebut untuk memperingati perjuangan para anak muda tersebut dari suku Aizu.