TRIBUNNEWS.COM - Kita kadang tak terlalu perduli dengan sesuatu yang berbau “sampah”, dan penulis Helen Garner hampir melakukan ini.
Pengarang asal Australia ini secara tak sadar memenangkan hadiah sastra senilai AS$150 ribu (sekitar Rp1,9 milar) setelah memeriksa folder sampah di e-mail.
Semua bermula sekitar seminggu yang lalu. Waktu itu Garner menerima e-mail di junk file-nya dari seseorang di Yale University.
Dalam subjek e-mail, orang itu menyebutkan “good news”, ia juga meminta nomor telepon Garner. Alih-alih meresponnya, penulis novel Monkey Grip itu menyebutnya berita hoax.
Tapi sepertinya ia masih penasaran dengan e-mail itu.
Ia pun memeriksanya sekali lagi, dan baru menyadarinya bahwa ia memenangkan hadiah sastra Windham-Campbell yang bergengsi itu.
Ia menyadari kesalahannya setelah menghubungi editornya dan segera mengontak pihak Yale.
“Saya hampir jatuh pingsan,” ujar Garner kepada The Sydney Morning-Herald.
“Saya terhuyung-huyung, saya merasa senang dan yakin.”
Garner bukan satu-satunya penulis yang pernah mengalami kejadian seperti ini. Tidak seperti penghargaan sastra yang lain, Windahma-Campbell tidak memperlakukan proses pengiriman.
Semua kandidat dinilai secara anonim. Oleh sebab itu, menurut The Guardian, banyak penulis yang terkejut ketika tiba-tiba disebut sebagai pemenang. Bahkan ada beberapa yang awalnya benar-benar tidak percaya.
Garner, bersama delapan penulis lainnya, diakui untuk karya-karya nonfiksinya.
Bukunya yang terbit 2014, House of Grief, menceritakan tentang seorang laki-laki yang dengan sengaja menenggelamkan ketiga anaknya. Koleksi esai terbarunya akan terbit pada Maret 2016 ini.