Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dampak ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima 11 Maret 2011 masih akan terus berlangsung hingga 30 tahun mendatang.
Saat ini saja dibutuhkan sedikitnya puluhan triliun yen untuk mengembalikan kehidupan normal Fukushima dari dampak bencana alam dan ledakan nuklir tersebut.
"Untuk membersihkan rumah di Fukushima yang terdampak radiasi akibat ledakan nuklir itu harus dilakukan terhadap 500.000 rumah tinggal di sini sedikitnya," papar Hitoshi Aoki, Penasehat Teknis Kementerian Lingkungan Hidup Jepang di Pusat Informasi Dekontaminasi Fukushima khusus kepada Tribunnews.com sore ini, Senin (14/3/2016).
Dari sejumlah rumah tersebut ternyata biaya pembersihannya tidaklah kecil, bisa mencapai dua triliun yen.
"Biaya pembersihan tersebut mencapai dua triliun 50 juta yen sedikitnya dan jumlah tanah atau kotoran yang tercemar radiasi tersebut bisa mencapai 20 juta ton saat ini," katanya lagi.
Data yang luar biasa ini tampaknya memang bukan hal yang kecil.
Dengan dana puluhan triliun dibutuhkan, atau sekitar 5 persen dari anggaran keseluruhan pemerintah Jepang itu, membuat Gubernur Fukushima juga pusing kepala.
"Dana yang besar tersebut saat ini memang dibayarkan oleh pemerintah Jepang," tekan Aoki lagi, "Namun nantinya di masa depan pihak operator pembangkit tenaga nuklir atau Tepco (Tokyo Power) akan ditagih uang ini oleh pemerintah Jepang," ujarnya.
Pusat informasi mengenai radiasi juga dibuat di Fukushima dan Aoki melakukan keliling ke sekolah-sekolah mulai SD dan level di atasnya, untuk menjelaskan dan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai radiasi dan dampaknya bagi manusia.
Pihak kementerian lingkungan hidup untuk memudahkan orang mengerti soal radiasi juga membuat gambar-gambar manga yang dapat di download gratis dari situsnya Josen Plaza berbentuk file PDF.
"Mudah-mudahan melalui penjelasan cara manga tersebut akan semakin mudah dimengerti banyak soal soal radiasi dan dampaknya bagi kehidupan manusia," katanya.