TRIBUNNEWS.COM, ZAMBOANGA - Kepemimpinan komandan yang kurang berpengalaman dinilai menjadi akibat dari kematian 18 tentara Filipina pekan lalu.
Dua pejabat tinggi kemiliteran Filipina mengkritik angkatan bersenjata Filipina yang terlibat baku tembak dengan Abu Sayyaf pada 9 April lalu.
Menurut dua pejabat yang tak mau menyebutkan identitasnya itu, kurang berpengalamannya komandan militer menjadi penyebab fatal.
”Apa yang terjadi adalah gagalnya kepemimpinan komandan ke bawahannya, akibat kurangnya pengalaman,” kata jenderal tersebut.
Selain itu, penyerangan gagal menyertakan tim intelijen dalam misi itu juga menjadi penyebab kematian 18 tentara Filipina di tangan Abu Sayyaf.
Dua jenderal itu meminta agar penyelidikan dilakukan atas insiden baku tembak itu dan pejabat militer terkait harus bertanggungjawab.
Menurut mereka, dari pasukan hingga komandan Mindanao Barat harusnya bertanggungjawab atas itu.
Sedangkan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Jenderal Hernando Iriberri mengatakan masih terlalu dini untuk melakukan penyelidikan.
”Seperti yang kita ketahui, operasi militer masih berlangsung di Basilan,” ucapnya. (Inquirer/Philstar)