TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Otoritas Filipina menyebut pelaku penculikan empat WNI pada Jumat (15/6/2016) adalah tujuh pria bersenjata.
Aksi penculikan berawal dari pembajakan dua kapal berbendera Indonesia, di perairan Tawi-Tawi, perbatasan Malaysia - Filipina.
Menurut Juru Bicara Komandan Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan, insiden terjadi pukul 18.30 dan awalnya awak dua kapal itu dikira warga Malaysia.
Tujuh pria bersenjata yang mengendarai speedboat kemudian menaiki satu dari dua kapal tersebut, yaitu Kapal Tunda TB Henry.
Telah diberitakan bahwa dua kapal yang dibajak membawa total 10 orang ABK WNI.
Seorang di antaranya berakhir tertembak, lima orang selamat dan empat orang diculik.
Seorang yang tertembak sudah diselamatkan oleh Polisi Maritim Malaysia ke wilayah Malaysia guna mendapatkan perawatan.
Lima orang lain yang selamat bersama kedua kapal dibawa oleh Polisi Maritim Malaysia ke Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia.
Kemiliteran Filipina tengah memeriksa kemungkinan kelompok Abu Sayyaf menjadi pelaku penculikan empat WNI pada hari itu. (Inquirer)