TRIBUNNEWS.COM - Bertepatan dengan deadline tebusan yang jatuh pada Senin (25/4/2016) ini, kelompok Abu Sayyaf akan memenggal seorang sanderanya.
Menurut Bangkok Post, deadline berakhir pada pukul 14.00 waktu Thailand dan jika permintaan tebusan tak dipenuhi, seorang sanderanya akan dipenggal.
Rencananya sandera yang akan dieksekusi oleh kelompok tersebut adalah satu dari empat sandera asing dan lokalnya.
Keempatnya adalah dua orang asal Kanada yaitu John Ridsdel dan Robert Hall, seorang asal Norwegia yaitu Kjartan Sekkingstad, dan seorang asal Filipina yaitu Tess Flor.
Sebelumnya, kelompok itu merilis sebuah video yang menampilkan Ridsdel dan satu dari militan Abu Sayyaf menetapkan deadline terbaru.
Video itu dirilis 15 April 2016 lalu.
"Mereka bilang ini adalah peringatan untuk pemerintah Filipina, Kanada, dan keluarga kami. Pokoknya mereka akan memenggal saya," kata Ridsdel.
Uang tebusan yang diminta telah diturunkan, dari Rp 286 miliar menjadi Rp 85,8 miliar.
"Deadline 8 April 2016 sudah lewat, tapi kalian (keluarga dan pemerintah) masih juga menunda untuk memenuhi tebusan," ucap seorang militan Abu Sayyaf. (Bangkok Post/Global News Canada)