Laporan Wartawan Tribunnews, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Seorang paedofil asal Inggris yang diyakini telah melecehkan 200 anak terancam hukuman seumur hidup.
Richard Huckle (30) ditangkap di London, Inggris, pada 2014, setelah mendapat tuntutan atas pelecehan seksual terhadap 23 anak di Malaysia.
Korban Huckle adalah anak-anak berusia antara enam bulan hingga 12 tahun. Kebanyakan mereka dari keluarga miskin di Kuala Lumpur, Malaysia.
Huckle menyamar sebagai seorang guru agar dapat mendekati anak-anak di sana.
Puluhan korban tersebut sudah diidentifikasi oleh Kepolisian Malaysia, namun para penyelidik meyakini sudah ada 200 anak yang menjadi korban.
Dalam persidangannya di London, beberapa detail perbuatan Huckle menimbulkan amarah publik Malaysia.
Termasuk di antaranya adalah penemuan komputer milik Huckle, berisi 20 ribu gambar tak senonoh dan sebuah manual berjudul "Paedophiles and Poverty: Child Love Guide".
Buku panduan yang disusun Huckle diperuntukkan bagi kaum paedofil untuk mengetahui bagaimana memilih target pelecehan tanpa ketahuan.
Pada Jumat (3/6/2016) waktu setempat, akan ditentukan vonis hukuman atas Huckle, yang menghadap pengadilan sejak Rabu (1/6/2016) itu.
Namun, pada persidangan awal, para hakim telah mempertimbangkan untuk mengganjar Huckle hukuman seumur hidup.
Sedangkan, di Malaysia, sejumlah surat kabar memasang foto Huckle di sampul depan, berdampingan dengan kata-kata makian. (The Guardian/South China Morning Post)