TRIBUNNEWS.COM MAKKAH - Benar-benar susah jika berangkat haji alam usia tua. Ongkosnya bisa membakak dua kali lipat, bahkan lebih.
Dana membengkak tidak masuk dalam ongkos naik haji (ONH), tetapi CJH manula itu mengeluarkan biaya ekstra untuk bayar tenaga yang merawatnya sejak tiba di maktab, hingga proses menjalani umrah di Masjidil Haram hingga pelaksanaan haji selama di Arofah, Mina dan Muzdalifah.
Total sang 'perawat' sewaan full bekerja selama sekitar 40 hari, dari datang sampai jemaah meninggalkan negeri Arab.
Berapa biaya sewa pembantu?
SURYA mendapati realita biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan ongkos pembantu, dari menyediakan makanan, memandikan, mengawal, masak, menyuci, menemani tidur hingga mendorong kursi untuk CHJ setiap menjalani sunnah dan rukun haji sesuai keinginan CJH.
Si pembantu harus stand by selama 24 jam kali 40 hari, dimana CJH berada. Bagi CJH ongkos tambahan sebesar itu atau satu kali ONH, bahkan lebih itu sama sekali tidak menjadi masalah.
"Allah, saya ikhlas sekali, karena menyadari istri saya tidak bisa aktivitas apapun. Dan harus ada yang mendampingi selama di Tanah Suci,"Mat Soleh, istri, Supatmi (81) CJH yang harus memakai jasa pembantu kepada reporter SURYA.co.id di Makkah, Selasa (6/9/2016).
Mat Soleh, ketika istrinya butuh ke kamar mandi saja harus diantar, dan dibantu selama keperluan dalam kamar mandi.
"Bojo kulo niku, adus piambak mboten saget kok. Pokok'e nggih ngedusi (istri saya mandi sendiri tidak bisa,. Ya harus dibantu untuk memandikan),"kata Mat Soleh, warga Sukolilo Kecamatan Sukodadi kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Makanya, bagi Mat Soleh uang untuk sewa pembantu senilai Rp 40 juta dianggapnya sebagai sesuatu yang sangat wajar. Karena pembantu itu harus memenuhi semua yang diperlukan istrinya dan terus mengawal.
Apalagi ini adalah urusan untuk ibadah yang sudah ditunggu - tunggu keberangkatnya.
Bagi Mat Soleh, bisa menunaikan haji bersama istri sudah menjadi anugerah yang luar biasa.
Memang tidak semua manula menggunakan jasa pembantu.
Bagi mereka manula dan masih sanggup menjalankan aktivitas sendiri, tentu tidak perlu memakai jasa pembantu.
Seperti para manula CJH teman - teman Supatmi, diantaranya, Subaikah (80), Suwati (82), Karni (90) dan Siti Khotijah (81).
Keempat CJH, teman Supatmi tak memakai jasa pembantu, karana bisa beraktivitas sendiri.
"Alhamdulillah, saya ridlo, sebab saya sendiri tidak bisa membantu, makanya butuh babusister (Maksud Mat Soleg, baby sister. Tapi sepengetahuannya dia menyebut babu siter, red)," kata Mat Soleh kepada SURYA.co.id.
Sementara itu, Ernawati (32) pembantu full 40 hari yang mendampingi CJH manula asal Kalimantan Selatan saat ditemui Surya, Selasa (6/9/2016) mengatakan tidak ada kendala dalam merawat, mengawal dan membantu CJH.
"Paling yang sering ditanyakan, kenapa dia sampai tidak bisa menjalankan ibadah seperti CJH manula lainnya. Jadi yang sering dibicarakan itu itu saja,"kata Ernawati.
Ia sudah terbiasa merawat CJH manula. Jadi tidak menemui kendala berat lagi. "Sudah biasa," katanya.