TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengumbar cacian kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Dalam omelan terbarunya, Duterte menyebut Obama seharusnya "pergi ke neraka".
Cacian itu mengalir saat Duterte berbicara di Manila, Filipina, Selasa (4/10/2016).
Dia mengumbar cacian tersebut menyusul kritik AS atas kebijakan pemberantasan narkoba di Filipina.
Seperti yang diberitakan, sejak memegang jabatan sebagai Presiden pada Juni lalu, Duterte telah "membunuh" 3.000 orang yang dituduh terlibat narkoba.
Terkait kebijakan itu, Duterte pun menuai kecaman dari Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-bangsa, AS, dan lembaga-lembaga internasional pemantau hak asasi manusia.
Kali ini, selain kepada Obama, Duterte pun menumpahkan kekesalannya kepada Uni Eropa.
Dalam pidatonya, dia menyebut blok 28 negara itu sebaiknya memilih "api penyucian" menyusul kritik yang dilontarkan kepada Filipina.
"Sebab neraka kini sudah penuh," kata Duterte seperti dikutip Associated Press.
Tak hanya mencaci Obama dan AS, Duterte pun ingin mengurangi kehadiran pasukan AS di wilayah Filipina, menyusul persoalan ini.(Glori K. Wadrianto)