TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Racun mematikan tingkat tinggi diduga menjadi penyebab tewasnya kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Kim Jong Nam, demikian nama sang kakak, tewas dibunuh di Terminal 2 Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia, sesaat sebelum terbang menuju Macau, Senin (13/2/2017).
Ia dikonfirmasi meninggal dunia setelah disemprotkan bahan kimiawi beracun yang dikatakan menjadi penyebab kematiannya.
Pejabat-pejabat tinggi badan intel Korea Selatan meyakini bahan kimiawi beracun yang disemprotkan memiliki daya meracun tingkat tinggi.
Diduga racun yang digunakan sejenis risin atau tetrodoktoksin.
Risin adalah protein beracun yang biasa ditemukan terkandung dalam pohon jarak atau biji kasturi, yang memiliki daya meracun sangat tinggi.
Hanya menggunakan beberapa butir risin sebesar kristal garam dapur, seorang manusia bisa dibuat tak bernyawa.
Bahkan, risin bisa membunuh manusia jika sekadar terhirup sembari bernapas.
Sedangkan, tetrodotoksin merupakan jenis racun neurotoksin, alias yang biasanya menyerang saraf, yang hingga kini belum ada penawarnya.
Tetrodotoksin biasanya didapat pada spesies ikan beracun, seperti ikan buntal (fugu) dan lainnya, dan sama-sama memiliki daya meracun sangat tinggi.
Saking tingginya, tetrodotoksin didaulat lebih beracun dan mematikan daripada sianida, jika tertelan, terhirup, atau tersentuh.
Menurut anggota Kepolisian Distrik Sepang, Abdul Aziz Ali, hasil autopsi Kim Jong Nam sudah disimpulkan.
Namun, ia menolak untuk membocorkan hasilnya dan kapan jenazah Kim Jong Nam akan diambil oleh pihak kerabatnya.
Kim Jong Nam merupakan putra tertua Kim Jong Il, rezim pendahulu Korut dan ayah dari Kim Jong Un, yang lahir dari hubungan gelap sang ayah dengan seorang aktris Korsel Sung Hae Rim.
Selama ini, Kim Jong Nam tinggal mengasingkan diri di luar Korut lantaran diusir oleh Kim Jong Il. (Straits Times)