Dia mengaku hendak berlibur ke Disneyland bersama keluarga. Mereka lalu dideportasi dan pulang ke Korea Utara melalui Beijing.
Ayahnya merasa dipermalukan. Sejak saat itu, kecemerlangan nama Kim Jong Nam surut.
Ibundanya, Song Hye Rim, menjalani kehidupan di Moskwa, jauh darinya dan merana hingga tutup usia.
Nam disebut-sebut kerap datang berziarah ke makam ibunya di Moskwa.
Cinta kebebasan
Setelah peristiwa Disneyland, Kim Jong Nam lebih banyak menghabiskan hidup di luar negeri, semula di China, kemudian di Makau.
Dinas Rahasia Korea Selatan mengatakan bahwa dia memiliki istri dan anak-anak baik di Beijing maupun di Makau.
"Berhubung saya berpendidikan Barat, saya bisa menikmati kebebasan sejak usia muda dan saya suka hidup bebas," kata dia.
Ungkapan itu tertuang dalam catatan bagi wartawan Jepang Yoji Gomi yang menulis buku biografi Kim Jong Nam pada 2012.
"Alasan saya sering mengunjungi Makau adalah karena di situ adalah tempat yang paling bebas dan liberal di dekat China, tempat keluarga saya tinggal."
Pengacara di Korea Selatan mengatakan, Kim Jong Un mengeluarkan perintah pembunuhan bagi kakak tirinya, setelah dia berkuasa.
Sudah terjadi usaha pembunuhan yang gagal pada 2012.
"Kim Jong Un mengatakan, 'Saya benci dia. Maka, singkirkan dia'," kata Kim Byung Kee, salah seorang pengacara, mengutip pernyataan seorang agen mata-mata.
Sejumlah pengamat mengatakan, Jong Un yakin bahwa saudara tirinya itu bisa menggulingkan rezimnya.