Azevedo berharap menyaksikan "perubahan fisik, emosi, dan spiritual Donald Trump dan politik Amerika."
'Peringatan mendesak'
Para penyihir yang mengguna-guna Donald Trump akan mengulangi ritual mereka setiap bulan berwujud sabit, sampai Trump meninggalkan Gedung Putih. Ritual selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada 26 Maret mendatang.
Tenung yang dikirimkan para penyihir jelas tidak membuat gembira pendukung Trump.
Joshua Feuerstein, seorang pendeta evangelis yang pernah mengecam Starbucks karena mengambil simbol-simbol Natal di jaringan toko mereka, mengeluarkan "peringatan mendesak". Menurutnya, ada "jutaan penyihir" yang mencoba mengutuk presiden.
"Sim salabim abrakadabra mereka tidak lebih kuat dari nama Yesus!" seru Feuerstein dalam video yang dirilis secara daring.
Aliansi Nasionalis Kristiani, sebuah kelompok keagaamaan konserbatif, menyebut 24 Februari sebagai "hari doa" untuk menangkal santet para penyihir.
Organisasi itu menyebut para penyihir sebagai kaum okultis yang hendak memanggil roh kegelapan untuk melawan Trump.
Untuk melawannya, organisasi tersebut akan mendesak semua orang untuk berdoa setiap kali para penyihir melakukan ritual mereka.