TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Britania Raya dan Irlandia Utara di London, Inggris, mengimbau WNI untuk menghindari area konser penyanyi Ariana Grande di Manchester.
Insiden ledakan di konser Ariana Grande, Selasa (23/5/2017), dikabarkan telah menewaskan 19 orang dan mencederai sekitar 50 orang.
Suara dentuman keras terdengar beberapa menit saat konser Ariana Grande berakhir, di Manchester Arena, Manchester, Inggris.
Kejadian tersebut terus dipantau oleh KBRI London melalui perkembangan investigasi polisi, sembari mengimbau WNI untuk menghindari area tersebut.
"KBRI London memantau perkembangan investigasi polisi dan mengimbau WNI untuk menghindari daerah Manchester Arena," cuit KBRI London di Twitter.
KBRI London juga mengonfirmasi pernyataan kepolisian Inggris terkait korban ledakan, yakni 19 orang tewas dan 50 orang cedera.
Selain itu, KBRI London memberikan dua kontak hotline yang bisa dihubungi untuk keadaan darurat.
"Kepolisian Manchester menyediakan nomor telepon darurat +44(0)1618569400. Hotline KBRI +447881221235," cuit KBRI London.
Ribuan orang di dalam area konser itu kemudian panik dan berhamburan melarikan diri untuk keluar dari area tersebut.
Dikhawatirkan banyak yang menjadi korban adalah anak-anak dan remaja, sebab mayoritas penggemar bintang pop seperti Ariana Grande memang anak-anak dan remaja.
Manchester Arena adalah sebuah arena yang biasa digunakan untuk menggelar konser, karena dapat menampung hingga 21 ribu orang di dalam dan dikenal sebagai arena indoor terbesar di Eropa.
Otoritas Inggris memberlakukan pengamanan darurat tingkat tinggi, yang biasanya diberlakukan jika ada bahaya setingkat serangan teror.
Kepolisian setempat juga meminta warga untuk menjauhi area Manchester Arena dan pihak layanan kereta yang melewati lokasi tersebut dihentikan untuk sementara. (Independent/The Guardian)