Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Pelaku serangan di sebuah gereja di Perancis, Rabu (7/6/2017), diketahui bersenjatakan palu dan pisau dapur.
Insiden serangan menggunakan senjata terjadi di Gereja Katedral Notre Dame, Paris, Perancis, yang melukai seorang polisi.
Saat berusaha menyerang seorang polisi di luar gereja tersebut, pelaku sempat meneriakkan, "Ini untuk Suriah!".
Akibatnya, sekitar 600 orang tertahan di dalam bangunan gereja bersejarah era abad 12 itu.
Pelaku kemudian dilumpuhkan oleh polisi dengan tembakan dan para pengunjung gereja yang tertahan diminta untuk mengangkat tangannya sembari penyelidikan berlangsung.
Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb, pelaku merupakan seorang pelajar berkebangsaan Algeria, berdasarkan kartu identitas ada padanya.
Selain itu, diketahui pelaku beraksi sendiri dan bersenjatakan sebuah palu dan dua pisau dapur.
"Sepertinya serangan teror sudah tak hanya menggunakan peralatan canggih lagi, tapi juga sampai menggunakan peralatan apapun," kata Gerard Collomb.
Polisi yang menjadi korban tidak mengalami cedera yang begitu parah dan pelaku yang dilumpuhkan oleh tembakan sudah dilarikan ke rumah sakit, meski kondisinya sampai sekarang belum diketahui.
Prancis telah memberlakukan status siaga darurat sejak insiden bom dan penembakan pada November 2015 yang menewaskan 130 orang.
Sejak itu, sejumlah serangan-serangan kerap terjadi di Paris, seperti penembakan polisi di Champs-Elysees, serta serangan-serangan di Museum Louvre dan Bandara Orly Paris. (LA Times/NBC News)