Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai 1 Oktober 2017, semua warga Jepang yang bepergian ke luar negeri lewat Bandara Haneda dapat menggunakan alat autentifikasi pengenalan wajah otomatis (OPWO) dan paspor tanpa perlu ditangani petugas imigrasi lagi.
"Sistem ini sebenarnya hasil pengumpulan data sejak 10 tahun yang lalu kepada semua warga Jepang yang bepergian ke luar negeri dan telah terdaftar sidik jari dan paspornya di database komputer imigrasi Jepang," kata sumber Tribunnews.com, Minggu (9/7/2017).
Sejak 10 tahun lalu hingga kini, warga Jepang juga tak perlu melewati petugas imigrasi dengan e-paspornya yang telah terdaftar pula sidik jarinya.
Dengan paspor ditempelkan atau diletakkan pada alat otomatis, lalu sidik jari telunjuk kanan dan kiri ditempelkan pada alat tersebut, paspor telah terdeteksi dan cocok dengan sidik jari kanan kiri, maka pintu imigrasi terbuka dan warga Jepang dapat melanjutkan perjalanan ke ruang tunggu kenaikan ke pesawat terbang.
Kini dengan data yang ada tersebut, semua warga Jepang yang memiliki paspor terbarunya e-paspor, tinggal menempelkan atau meletakkan paspornya di alat OPWO tersebut, lalu melihat ke kamera di depannya.
Kemudian kamera bekerja mengidentifilasi wajah kita, kalau cocok dengan identifikasi pada paspor, maka pintu loket imigrasi terbuka otomatis dan tinggal menunggu di ruang keberangkatan pesawat saja. Tak perlu ditangani pertugas imigrasi lagi.
Tahun depan, alat ini akan dipasang juga di Bandara Narita, Bandara Kansai dan Bandara Chubu di Nagoya.
"Jika warga Jepang itu tak mau pakai alat tersebut juga tak apa, tinggal antre saja di loket imigrasi yang tersedia," kata dia.
Penggunaan alat OPWO tersebut dimaksudkan untuk semakin mempercepat pelayanan imigrasi di bandara internasional Jepang.
Bagaimana kaitan dengan turis asing?
"Jumlah turis asing akhir-akhir ini sangat banyak berdatangan, dan ini perlu penanganan lebih baik lagi dan lebih hati-hati lagi, jumlah petugas imigrasi semakin banyak. Tapi kalau khusus warga Jepang umumnya sudah pakai alat OPWO dan tak perlu lagi petugas imigrasi, maka tenaga petugas imigrasi bisa dialihkan membantu loket untuk orang asing. Itulah salah satu manfaat bagi pihak imigrasi Jepang," jelas dia.
Saat ini fokus dan perhatian hanya untuk warga Jepang saja karena data jutaan warga Jepang sangat dibutuhkan terlebih dulu masuk ke database komputer imigrasi bagi yang bepergian ke luar negeri.
Dengan alat OPWO ini siapa pun warga Jepang yang ke luar Jepang atau masuk Jepang dengan mudah masuk ke luar tanpa perlu bantuan petugas imigrasi lagi dan artinya proses dan pelayanan akan semakin cepat semakin baik lagi di bagian imigrasi Jepang.