Beberapa di antara yang menuduh Myanmar berusaha menyingkirkan warga Rohingya adalah Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Sekjen PBB Antonio Guterres, dan sejumlah perwakilan negara muslim, termasuk Uni Emirat Arab.
Suan mengatakan bantuan kemanusiaan hingga kini masih menjadi prioritas utama Pemerintah Myanmar, bekerjasama dengan Palang Merah.
Aksi kekerasan yang terjadi di Rakhine dan pengungsian massal dari daerah tersebut menjadi krisis terbesar yang dihadapi pemimpin politik Myanmar Aung San Suu Kyi sejak menjabat pada 2016.
Suu Kyi mengatakan pemerintah mengupayakan yang terbaik untuk melindungi semua orang dari konflik.
Namun, Suu Kyi tidak mengacukan kalimatnya secara langsung pada warga Rohingya, yang selama ini dianggap menjadi korban dalam konflik itu.
Suu Kyi menuai kritik dan kecaman karena dianggap bungkam terhadap perlakuan Myanmar terhadap warga Rohingya, yang dinilai kerap menerima diskriminasi. (Washington Post)