“Saya selalu membeci wajah saya setiap berkaca. Dan kadang muncul perasaan untuk bunuh diri. Tapi tidak. Saya harus melawannya dan menjadi orang yang berguna bagi orang lain,” ujar Jono ketika di wawancara oleh salah satu media Inggris, BBC.com.
“Saya akhirnya bisa menerima siapa diri saya ini, menghargai wajah saya ini, dan tetap harus hidup karena Tuhan memang menghendaki saya untuk lahir seperti ini,” tambah Jono.
Jono juga mencoba mencari pekerjaan meskipun hampir semua lamaran yang dikirim ditolak. Tapi akhirnya ada juga tempat kerja yang mau menerimanya.
Suatu kali ia pernah bekerja di kelab malam sebagai bartender dan para pengunjung bar masih banyak yang melecehknnya.
“Bagi saya pengunjung yang sedang mabuk lebih baik karena tidak pernah melecehkan saya,” papar Jono.
Jono akhirnya berkerja di gym (klub fitnes) dan pemilik gym ternyata mendukung Jono untuk menjadi pemuda yang memiliki banyak talenta seperti menjadi motivator bagi anak-anak yang lahir dengan bawaan Treacher Collins di seluruh Inggris.
Dengan kemampuan memberikan motivasi itu Jono pun sering berkeliling Inggris dan Eropa serta AS untuk memberikan motivasi hidup bukan hanya kepada sesama penderita Treacher Collins tapi juga orang-orang normal.
Jono bahkan telah membuat jatuh cinta seorang gadis cantik berambut pirang bernama Laura yang kini telah menjadi kekasih sejatinya. (Intisari/Agustinus Winardi)
Berita ini sudah tayang di Intisari dengan judul Ditinggalkan Orangtua Sejak Lahir karena Idap Kelainan Genentik, Pria Ini Kini Punya Kekasih Cantik