"Tidak mengizinkan pelanggan non-Muslim untuk menggunakan mesin cuci mandiri dengan dalih kebersihan adalah sesuatu yang mencoreng nama Islam," tulis salah satu komentar yang dibagikan di Twitter.
"Begitu banyak orang Cina yang marah ketika mereka melihat jasa cucian baju 'hanya untuk Muslim'," tulis salah satu cuitan populer lainnya. "Orang-orang Cina tidak pernah melihat rumah atau kamar untuk disewakan 'hanya untuk orang Cina'?
Namun ada juga yang berpendapat bahwa siapa pun berhak untuk menyediakan jasa bagi kalangan ekslusif saja - meski tidak semuanya setuju.
"Isu jasa cucian ini bukan karena dia membatasi pasarnya. Masalahnya, dia bilang dia 'mengutamakan kesucian' -secara tidak langsung dia menyebut pakaian non-Muslim tidak suci," tulis pengguna twitter lain.
Tak lama setelah itu, banyak warga Malaysia, baik Muslim maupun non-Muslim, mengungkapkan kekecewaannya atas kabar tersebut. - termasuk Sultan Ibrahim yang menyebut bahwa keluarga kerajaan "sangat terkejut" dengan kejadian tersebut. Dia memerintahkan binatu untuk menghentikan diskriminasi segera atau berisiko ditutup.
Menyusul teguran Sultan Ibrahim, pemilik jasa cucian baju kemudian meminta maaf dan memindahkan papan nama di depan toko.
Meskipun sebagian besar sultan di Malaysia hanya merupakan kepala pemerintahan seremonial dan tidak memiliki wewenang untuk memutuskan kebijakan, mereka tetap memiliki pengaruh politik yang cukup besar.
Namun ternyata, setelah kehebohan di Johor berkurang, di negara bagian lain muncul tren yang sama.
30 Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 1 SD BAB 3 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Awas Kuman
Berita Populer
-
-
Korea Utara Bermanuver, Moncong Rudal Rusia Kini Beberapa Mil dari Pangkalan Militer Strategis AS
-
Rusia Ancam Perang ke Korea Selatan Kalau Berani Kirim Senjata ke Ukraina
-
Iran Mau Menyerang, Hizbullah Buka Jalan Pakai 250 Proyektil Roket ke Situs-Situs Militer Israel
-
Kesepakatan Akhiri Perang Israel-Hizbullah Dapat Dicapai dalam Beberapa Hari, Lebanon Bakal Setuju?
-
Netanyahu Ngamuk, Kecam Keras Pihak yang Bunuh Rabi Israel di UEA
Berita Terkini
-
UEA Tangkap 3 Warga Uzbekistan atas Pembunuhan Seorang Rabi Israel
-
Perwira Tinggi Militer Israel, Yoav Yarom Mundur Terkait Tewasnya Arkeolog Israel di Lebanon Selatan
-
Sniper atau Penembak Jitu Israel Menembaki Warga Palestina Hanya untuk Olahraga
-
Biden dan Macron Disebut Akan Umumkan Gencatan Senjata 60 Hari Hizbullah-Israel pada Hari Ini
-
Menteri Keuangan Israel Menyerukan Pengurangan Setengah Populasi Warga Palestina di Jalur Gaza