News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Jasa Cuci Pakaian Khusus Melayani Warga Muslim di Malaysia

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apakah kebersihan berkaitan dengan ketuhanan? Masyarakat Malaysia mendapat tantangan itu dari kontroversi jasa cuci baju khusus untuk pemeluk agama Islam.

"Tidak mengizinkan pelanggan non-Muslim untuk menggunakan mesin cuci mandiri dengan dalih kebersihan adalah sesuatu yang mencoreng nama Islam," tulis salah satu komentar yang dibagikan di Twitter.

"Begitu banyak orang Cina yang marah ketika mereka melihat jasa cucian baju 'hanya untuk Muslim'," tulis salah satu cuitan populer lainnya. "Orang-orang Cina tidak pernah melihat rumah atau kamar untuk disewakan 'hanya untuk orang Cina'?

Namun ada juga yang berpendapat bahwa siapa pun berhak untuk menyediakan jasa bagi kalangan ekslusif saja - meski tidak semuanya setuju.

"Isu jasa cucian ini bukan karena dia membatasi pasarnya. Masalahnya, dia bilang dia 'mengutamakan kesucian' -secara tidak langsung dia menyebut pakaian non-Muslim tidak suci," tulis pengguna twitter lain.

Tak lama setelah itu, banyak warga Malaysia, baik Muslim maupun non-Muslim, mengungkapkan kekecewaannya atas kabar tersebut. - termasuk Sultan Ibrahim yang menyebut bahwa keluarga kerajaan "sangat terkejut" dengan kejadian tersebut. Dia memerintahkan binatu untuk menghentikan diskriminasi segera atau berisiko ditutup.

Menyusul teguran Sultan Ibrahim, pemilik jasa cucian baju kemudian meminta maaf dan memindahkan papan nama di depan toko.

Meskipun sebagian besar sultan di Malaysia hanya merupakan kepala pemerintahan seremonial dan tidak memiliki wewenang untuk memutuskan kebijakan, mereka tetap memiliki pengaruh politik yang cukup besar.

Namun ternyata, setelah kehebohan di Johor berkurang, di negara bagian lain muncul tren yang sama.

Berita Populer

Berita Terkini