"Pemerintah perlu membuat aturan yang lebih ketat untuk membantu perusahaan lebih baik," tambahnya.
Sebelumnya, laman Asia Times menyebut jutaan sepeda yang terbengkalai itu sebagai "sepeda zombie".
Berdasarkan data dari pusat riset perdagangan elektronik China, ada lebih dari 60 perusahaan yang gulung tikar dalam dua tahun terakhir. Dalam beberapa kasus, uang deposit dari pengguna tidak dapat kembali.
Sepeda dari perusahaan yang bangkrut dibiarkan di jalanan dan tempat pembuangan sampah.
Berdasarkan data dari Asosiasi Sepeda China, sekitar dua juta sepeda siap dijalankan oleh 20 perusahaan pada 2016. Sementara, sepanjang 2017, ada 20 juta unit sepeda yang telah diluncurkan.
Namun, selama enam bulan pertama pada tahun lalu, enam perusahaan rental sepeda, seperti Wukongbike dan 3V bike, mengalami kebangkrutan.
Perusahaan gagal memperoleh pendapatan untuk membayar utang.
Media lokal China memperkirakan, sekitar 2 juta sepeda bike-sharing telah menjadi sepeda zombie, sementara lebih banyak perusahaan serupa yang menghadapi masalah likuiditas dengan kelebihan suplai sepeda.
Sepeda rusak dan tidak digunakan berada di jalanan dan bahu jalan sehingga menyebabkan masalah limbah bagi China.
Penulis: Veronika Yasinta
Sumber: Sky News
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ketika Rental Sepeda Jadi Ancaman Sosial di China