News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masjid Kuno dan Misterius di Afghanistan Menyimpan Keistimewaan, Apa Itu?

Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Kubah 9 di Afghanistan adalah masjid abad ke-8 yang masih menyimpan banyak rahasia

Samarra sendiri adalah ibukota Islam abad kesembilan pada saat kekuasaan berada di kerajaan Abbasiyah yang terbentang dari Tunisia hingga Pakistan.

Namun masjid di provinsi Balkh ini lebih tua daripada kerajaan tersebut. Dengan teknologi penanggalan karbon dan sumber sejarah, menunjukkan bahwa masjid ini dibangun pada awal tahun 794.

"Ini berarti bahwa masji Kekaisaran Abassid dipengaruhi oleh Afghanistan, bukan sebaliknya," kata Julio Sarmiento-Bendezu, direktur Delegasi Arkeologi Prancis di Afghanistan.

"Masjid ini luar biasa dalam keindahan, konservasi, dekorasi, dan pengetahuan yang dimilikinya," sambung Sarmiento-Bendezu yang menjadi pemimpin penggalian di lokasi tersebut.

Masjid yang memiliki nama Persis Noh Gonbad ini sebenarnya baru ditemukan secara kebetulan.

Pada akhir 1960-an, seorang arkeolog Amerika yang berpergian ke wilayah tersebut meminta masyarakat setempat untuk membawanya ke sebuah masjid yang dihancurkan Genghis Khan.

Diketahui bahwa Kaisar Mongol tersebut pernah mengamuk di seluruh wilayah pada abad ke-13.

Selanjutnya, para penduduk setempat menuntun arkeolog tersbeut ke masjid yang sepi dan setengah terkubur. Lokasinya sekitar 20 kilometer di barat Mazar-i Sharif (salah satu kota di Afghanistan).

Sayangnya, setelah ditemukan, bangunan ini tak bisa segera digali. Alasannya adalah perang yang terjadi dinegara tersebut. Baru pada 2006, penggalian bagunan ini dimulai.

"Awalnya kami mengira itu adalah monumen yang terisolasi, tapi saat kami melanjutkan, kami melihat bagunan itu menempel pada struktur tua lainnya," kata Sarmiento-Bendezu.

"Pada akhir abad ke-8, dunia Buddha tersiksa di wilayah ini. Tidak diragukan lagi bangunan itu dibangun di atas sisa sebuah biara," imbuhnya.

Pada Juli 2017, arkeolog menggali pilar dengan kealam 1,5 meter. Tapi survei menunjukkan sisa-sia yang lebih dalam.

"Ini adalah jendela yang terbuka untuk periode kuno, di sini kita dapat menemukan basis budaya berikutnya," kata Arash Boostani, seorang arsitek dan insinyur Iran di Universitas Teheran.

Spesialis pelestarian monumen bersejarah mengatakan bahwa beberapa desain bunga di masjid itu pra-Islam telah diserap dari budaya lokal.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini