Masjid ini disebut terlindung karena elemen atap logamnya. Tapi bangunan ini tetap rentan karena struktur bata dan tambalannya rentan terhadap erosi.
Kubah masjid ini diperkirakan rubuh segera setelah masjid ini dibangun.
"Dengan gempa bumi pada 819 banyak bagian masjid yang roboh," ungkap Boostani.
Gempa bumi 100 tahun kemudian juga menghantam dinding dan membuat 15 retakan.
Para ahli meregangkan jaring fiberglass untuk menopang dua retakan paling besar dengan suntikan semen tanpa mengubah hiasan gypsum.
Uniknya lagi, potongan kubah ini seperti memiliki arti khusus bagi masyarakat sekitar.
"Potongan-potongan kubah, betapapun beratnya, diangkut dan digunakan untuk menutupi makam di dekatnya: mengapa memeberi diri Anda beban ini jika bangunan itu tidak memiliki nilai simbolik yang kuat," kata Sarmiento-Bendezu.
Namun seperti semua penggalian, masjid sembilan kubah ini membuat lebih banyak pertanyaan dibanding yang mereka jawab, ungkap arkeolog tersebut. (RESA EKA AYU SARTIKA)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Masjid Kuno Nan Misterius Ditemukan di Afghanistan, Apa Istimewanya?