Leung kemudian menekuni profesi sebagai pengusaha ekspor-impor.
Dalam dokumen yang dibeberkan di kemudian hari, FBI menyatakan usaha ekspor-impor ini hanyalah kedok belaka.
Dengan usaha ini Leung leluasa mengirimkan barang ke China.
Dan dalam barang-barang itu diselundupkan pula informasi rahasia yang diperolehnya dari Amerika.
Kedok Leung terungkap ketika Cleveland ditugaskan ke China.
Dia terkejut karena kedatangannya sebagai agen intelijen diketahui Pemerintah China.
Bahkan selama di negeri Tirai Bambu dia yakin telah dibuntuti oleh agen intelijen China.
Hal ini tentu saja berbahaya bagi keselamatan Cleveland.
Merasa terancam, dia melapor ke kantor pusat.
Dia kemudian disodori sebuah rekaman percakapan yang berhasil disadap dari intelijen China.
Isinya tentang seorang perempuan berkode Lou yang memberikan informasi keberadaan agen-agen FBI kepada seorang laki-laki agen MSS berkode Mao.
Cleveland terkejut karena ia mengenali suara Lou sebagai suara Leung.
Petugas di kantor pusat lebih terkejut lagi, karena tidak menduga Cleveland dengan cepat mengetahui suara wanita di rekaman.
Cleveland tidak bisa mengelak ketika didesak tentang hubungannya dengan Leung.