Pada manusia, gigitan dari ular berbisa emas ini memiliki tingkat kematian 7 persen tanpa pengobatan dan sampai 3 persen bahkan masih dengan pengobatan.
Racunnya bisa makan daging dan jaringan, membuat mangsa lebih mudah tertelan, sementara neurotoxin membunuh mangsa.
Cerita lain, seorang nelayan diceritakan mengalami insiden mesin perahunya mati.
Lalu ia berhenti di pulau itu dan berkelana ke pedalaman.
Saat kapalnya akhirnya ditemukan, ia ditemukan tewas di genangan darah dengan dipenuhi gigitan ular.
Lalu, seorang penjaga yang menghuni pulau tersebut tinggal bersama keluarganya.
Rumor mengatakan bahwa mereka berlari ketakutan saat ular-ular masuk melalui jendela mereka.
Kemudian, mayat keluarga ini ditemukan tersebar di seluruh pulau.
Namun, walau pulau ini sangat ini menyeramkan, dalam 15 tahun terakhir populasi ular di pulau tersebut berkurang sebanyak 15%, karena adanya kombinasi antara pengangkatan dan penyakit vegetasi.
Dan saat ini, Union International untuk Conservation of Nature’s Red List memasukkan ular-ular tersebut terdaftar sebagai spesies yang terancam punah.
Tapi walau begitu, dengan ribuan ular berbisa yang masih tersisa, pulau ini mungkin masih bukan tujuan liburan yang ideal yah!
Intisari/Mentari Desiani Pramudita
Artikel ini sudah dimuat di INTISARI dengan judul: Seram! Pulau Ini Dikuasai Ular Mematikan, Racunnya Bisa Lelehkan Daging Manusia