TRIBUNNEWS.COM - Fenomena alam yang terjadi di Kenya, Afrika. Hingga bulan lalu, kota Mai Mahiu-Narok di barat Nairobi, Kenya, masih utuh.
Namun, semua itu berubah setelah hujan lebat mengguyur daerah tersebut.
Satu retakan raksasa tiba-tiba muncul dan membelah kota tersebut.
Satu rumah warga bahkan ikut terbelah dan runtuh.
Pada beberapa titik, retakan dilaporkan mencapai kedalaman 15 meter dan lebar 20 meter.
Menurut pakar geologi David Adede yang diwawancarai surat kabar lokal Daily Nation, retakan yang baru saja muncul merupakan bagian dari Lembah Celah Besar, secara spesifik dari Celah Afrika Timur yang memanjang sekitar 6.000 kilometer dari Teluk Aden di utara ke Mozambik di selatan.
Lembah celah adalah lokasi dataran rendah di mana dua lempeng tektonik, dalam kasus ini Lempeng Somali di timur dan Lempeng Nubia di barat bergerak menjauh.
Retakan tersebut, ujar Adede, kemungkinan sudah ada sebelumnya, tetapi tertutup oleh abu vulkanik dari Gunung Longonot.
Ketika hujan menyapu abu, retakan pun seakan-akan muncul.
Quartz, Senin (2/4/2018), melaporkan, dalam waktu 50 juta tahun, Lempeng Somali akan benar-benar terpisah dari Lempeng Nubia.
Ketika waktu itu tiba, Afrika akan terbagi menjadi dua benua.
Mayoritas Afrika akan berada di Lempeng Nubia; sementara Kenya, Etiopia, dan Tanzania akan menjadi benua baru di Lempeng Somali yang berukuran sebesar Madagaskar atau Selandia Baru.
Waktu tersebut mungkin terdengar sangat lama, tetapi efek dari perpisahan kedua lempeng ini akan semakin dirasakan oleh warga yang tinggal di sekitar wilayah retakan.
Media lokal NTV melaporkan bahwa sebagai solusi jangka pendek, Pemerintah Kenya menambal retakan tersebut dengan campuran beton dan batu agar bisa digunakan sebagai jalan kembali.(TRIBUNJOGJA.COM)