Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang narapidana Alabama atas kasus bom teror di Amerika Serikat pada 1989, Walter Leroy Moody (83) dieksekusi oleh penjara Alabama.
Ia menjadi tahanan tertua yang dihukum mati sepanjang sejarah modern AS.
Seperti dilansir CBS, Jumat (20/4/2018), Walter dinyatakan wafat pada Kamis, (19/4/2018) pukul 20.42 waktu setempat usai disuntik mati oleh petugas penjara Atmore, Alabama, Amerika Serikat.
Proses eksekusi dimulai pukul 20.16 waktu setempat. Walter hanya menutup mata dan tidak menanggapi petugas saat membacakan surat kematian dan meminta kata-kata terakhirnya.
Pengaca Walter sempat berdebat dalam pengajuan pengadilan dan permohonan grasi kepada Gubernur Alabama Kay Ivey.
Ia mengatakan usia dan kondisi pembuluh darah kliennya akan membuat injeksi yang mematikan menjadi lebih sulit. Namun, Ivey menolak permohoonan grasi tersebut.
"Hukuman Walter dilakukan sesuai dengan hukum negara ini dan untuk kepentingan menjamin keadilan bagi korban dan keluarganya," ucap Ivey pada keterangan tertulis yang dirilis Kamis malam usai eksekusi itu terjadi.
"Walter dihukum atas kasus bom yang menewaskan Hakim Federal Robert Vance dan melukai istrinya. Kejahatan yang dilakukan oleh Walter disengaja, direncanakan dengan baik dan ditujukan untuk menimbulkan bahaya. Hakim memutuskan dia bersalah tanpa keraguan dan keyakinan ini telah ditegakkan di setiap tingkat sistem peradilan," imbuhnya.
Dalam pembelaan terakhir, pengacara Walter meminta Mahkamah Agung AS untuk untuk meninjau apakah hukuman federalnya, yang dijatuhkan pertama, dapat diintervensi. Pengacara Walter juga berpendapat faktor-faktor memberatkan yang digunakan untuk menjatuhkan hukuman mati adalah tidak tepat. Pengadilan tinggi negara itu tidak berkomentar mengenai permohonan terakhir Wallter.
Jaksa Agung Alabama, Steve Marshall menyampaikan pernyatannya. ""Setelah hampir 30 tahun, permohonan Walter sudah sampai pada keputusan yang sah. Keadilan telah ditegakan," katanya.