Diana akan berlari mendekati anak-anaknya, dengan posisi lengan terulur ke depan saat menyapa, terutama saat sudah tak berjumpa beberapa lama.
Berbeda dengan Ratu Elizabeth, berkewajiban untuk menawarkan jabat tangan jarak jauh kepada anaknya, Pangeran Charles, meskipun sudah beberapa bulan tidak melihatnya.
Itu baru aturan sederhana, belum aturan rumit dari kerjaan lainnya.
2. Pembelajaaran kehidupan
Warisan berharga Diana lainnya adalah pembelajaran kehidupan yang ia ajarkan semasa hidupnya kepada dua putra tampannya.
Bagaimana kedua putranya tumbuh sekarang tak lepas dari caranya membesarkan mereka.
Diana pernah mengajak kedua putrnya mengunjungi tunawisma, yang berdampak hingga sekarang.
Dia mengajak William untuk mengunjungi pasien kanker dan mengajari mereka berdua untuk berhubungan dengan mereka yang kurang beruntung.
Pada tahun 2009, Pangeran William menghabiskan malam untuk tidur dengan nyenyak di jalanan London untuk merasakan bagaimana menjadi seorang tunawisma.
Dia tidur dengan kantong tidur di samping tempat sampah dekat Jembatan Blackfriars dan membawa fokus besar pada badan amal, Centrepoint, seperti yang dilakukan ibunya sebelumnya.
3. Menjadi orang tua biasa
Meski menyandang status Princess of Wales, namun tak membuat Diana berbeda dengan orang tua lainnya.
Diana memilih menjadi ibu-ibu biasa pada umumnya.
Saat melahirkan William, 21 Juni 1982, Diana masih berusia 20 tahun. Namun, usia yang terbilang muda itu tidak mematahkan semangat dan hasratnya menjadi seorang ibu.