Penumpang nahas itu hanya bisa menahan sakit saat taksinya beralih tujuan ke rumah sakit.
Dalam perjalanan, pensil alisnya itu masih dalam keadaan menancap di matanya.
Karena tidak ada orang yang memiliki latar belakang paramedis dan tidak ada yang berani bertindak sembarangan.
Penumpang tersebut juga dalam keadaan sadar dan bahkan bisa diajak bicara.
Ia menuturkan bahwa matanya terasa sangat sakit.
Beruntung, dokter dengan baik menangani kecelakaan yang membuat ngilu tersebut.
Pensil alis itu menancap di daerah putih bola mata sehingga tidak mengakibatkan luka yang parah.
Pensil alis itu pun dapat dicabut dengan baik.
Setelah menjalani perawatan, penumpang itu seharusnya sudah dapat membuka matanya dan melihat dengan baik kembali.