Namun kabar duka menghampirinya, sesaat setelah ia keluar dari gua.
"Dengan duka mendalam saya mengkonfirmasi bahwa ayah Harry meninggal semalam, setelah operasi penyelamatan yang sukses di Thailand," kata Andrew Pearce.
"Ini jelas merupakan saat yang berat bagi keluarga Harris. Dia akan segera pulang dan mengambil waktu dengan baik untuk bersama keluarganya," tambahnya.
Dr Harris menyelamatkan para korban namun tak sempat berada di samping sang ayah di detik-detik terakhirnya sebelum meninggal.
Dr Harris kini dijuluki sebagai Sang Pahlawan Sejati.
Adapun sebagaimana diberitakan sebelumnya, tim penyelamat akhirnya berhasil mengevakuasi semua survivor yang terjebak di gua Tham Luang, Thailand, Selasa (10/7/2018) malam.
Korban yang terakhir yang dievakuasi adalah pelatih sekaligus guru anak-anak anggota klub sepakbola lokal itu.
Ke-12 anak dan gurunya itu terjebak selama dua minggu di dalam gua setelah air hujan membanjiri gua yang mereka telusuri saat itu.
Setelah sembilan hari tanpa kabar, dua penyelam Inggris menemukan ke-13 orang itu di sebuah relung gua pada jarak 4 kilometer dari mulut gua.
Saat ditemukan, semua survivor dalam keadaan hidup, namun belum bisa langsung dievakuasi.
Lorong gua di beberapa lokasi dipenuhi air keruh.
Penyelamatan besar-besaran dilakukan dalam tiga hari terakhir.
Bantuan internasional berdatangan dari AS dan Eropa, termasuk inovator Elon Musk yang membawa tabung selam mini.
Evakuasi berlangsung sangat sulit, karena penyelam harus melewati lorong gua yang sempit dan panjang, sementara para korban tidak bisa menyelam atau berenang. (*)