TRIBUNNEWS.COM - Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin akhirnya berlangsung juga di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7/2018).
Dua pemimpin negara adikuasa ini menunjukkan bahasa tubuh canggung saat bertemu.
Maklum, antara Amerika Serikat dan Rusia kerap berseteru dalam hal apa pun.
Lalu, apa kata pakar bahasa tubuh saat mereka bertemu?
Dilansir Russia Today, Howard Feldman, seorang pakar bahasa tubuh, mengatakan, baik Donald Trump maupun Vladimir Putin terlihat seperti orang bercerai.
"Mereka seperti suami istri yang baru saja bercerai. Mereka tidak suka melihat satu sama lain," ujar Howard Feldman.
Feldman menyebut Trump terlihat duduk dengan perasaan tidak nyaman.
Tapi, dia mencoba untuk tetap tampil percaya diri.
Sementara Putin, terlihat lebih nyaman.
Howard Feldman menduga, ini karena Putin tidak terbang sejauh Trump.
Feldman juga punya analisa soal gaya bersalaman Trump dan Putin.
"Mereka bersalaman dengan apa adanya. Itu bukan sebuah salaman antar dua sahabat, melainkan salaman untuk saling menghormati. Seperti dua petinju bersalaman sebelum berlaga," kata Howard Feldman.
Dilansir Russia Today, Feldman menilai Donald Trump masih 'belajaran' untuk menyembunyikan emosi dan ekspresinya di sebuah acara kenegaraan.
Sementara Putin, dinilai sudah kenyang pengalaman dalam menyembunyikan agenda politik di balik ekspresi wajah dan bahasa tubuhnya.
Feladman yakin, bila Trump dan Putin bertemu lagi, keduanya akan bertemu dengan gestur yang lebih bersahabat.
Ia yakin, Trump akan mengenggam tangan Putin dengan lebih kuat dan akrab.
Diplomasi Bola
Suasana Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia dibawa oleh Presiden Vladimir Putin ke ruang konferensi pers bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Keduanya berjumpa dalam pertemuan puncak bersejarah di Helsinki, Finlandia, pada Senin (16/7/2018).
Setelah Trump menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan penyelenggaraan Piala Dunia di Rusia, Putin menyerahkan bola Piala Dunia 2018 berwarna putih-merah kepada suami Melania Trump itu.
Diwartakan AFP, pemberian bola tersebut digunakan untuk meringankan suasana konferensi pers yang sedikit tegang, usai rentetan pertanyaan tentang Suriah dan ikut campur Rusia dalam pemilihan umum AS.
"Saya akan memberikan bola kepada Anda, dan sekarang bola ada di lapangan Anda. Apalagi Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2026," kata Putin.
Trump menyambut bola yang diberikan kepada Putin.
Dia berharap AS akan menjadi tuan rumah Piala Dunia yang sukses seperti Rusia.
Dia juga berjanji akan memberikan bola itu kepada putranya, Barron, yang berusia 12 tahun.
Setelah mengucapkan terima kasih kepada Putin, Trump melemparkan bola tersebut ke arah Melania yang duduk di barisan kursi depan podiumnya.
"Bola ini untuk anak saya, Barron. Melania, tangkap ini," ucapnya, seperti dilansir New York Post.
Namun, bola itu memantul dan ditangkap oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang duduk di samping Melania.
Pertemuan Trump dan Putin menggarisbawahi sejumlah isu strategis dalam hubungan bilateral, seperti spekulasi tentang ikut campur Rusia dalam pemilu AS yang memenangkan Trump sebagai presiden.
Trump juga ingin memperbaiki hubungan AS dengan Rusia yang selama ini memburuk.
Selain itu, perkembangan senjata nuklir dan kerja sama dengan untuk mendukung gencatan senjata di Suriah selatan juga dibahas keduanya. (*)