Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bencana alam banjir bandang di Jepang barat (antara lain Wakayama, Ehime, Okayama, dan Hiroshima), akan dibantu dengan mesin MST (Mobile Siphon Thank) buatan perusahaan Jepang Nihon Genryo.
Mesin ini ternyata pernah membantu bencana alam di Filipina akibat taifun No.30 tahun 2013 dan juga bencana alam di Laos.
"Kita memang sudah banyak membantu ke daerah bencana terutama yang kekurangan air minum seperti bencana gempa bumi Kumamoto tahun 2016 dan juga Filipina serta Laos," kata sumber Tribunnews.com, Jumat (20/7/2018).
Mesin teknologi asli Jepang itu dibuat beraneka ragam dan untuk membantu sebuah kota di tempat bencana misalnya Uwajima-shi di Perfektur Ehime, akan dikerahkan yang bisa berproduksi 180 ton per hari.
Akhir Agustus nanti ditargetkan memproduksi 4100 ton air minum dan Oktober mendatang bisa memproduksi 5800 ton air minum untuk seluruh penduduk Kota Uwajima dengan menggunakan 7 mesin MST.
Baca: Kantor Leasing di Medan Dibakar, Pelakunya Kabur
Lalu berapa harga mesin yang berkapasitas 180 ton tersebut?
"Harganya 21 juta yen. Tapi kalau sewa 2,5 juta yen per bulan," ungkapnya.
Dari mana air yang diambil oleh mesin tersebut?
"Bisa dari air tanah, bisa dari air sungai, tetapi tidak bisa dari air laut," ungkapnya.
MST ini bisa dipakai selamanya namun tergantung kepada motor dan pompa yang digunakan.
Dari pengalaman yang ada, setiap tahun sekali mengganti pompa mungkin direkomendasikan.
Sedangkan filter yang ada hasil pengembangan teknologinya, tidak perlu diganti karena di dalam tabung filter yang ada ternyata kotoran yang terfilter bisa secara otomatis mendaur ulang sendiri.
Sehingga menjadi benda yang cukup besar dan otomatis dapat terbuang ke luar sendiri sehingga filter tetap bagus tak perlu diganti-ganti.
"Filter itu memang sangat khusus hasil pengembangan teknologi maju kita sendiri," ungkapnya.
Apakah mau berbisnis ke Indonesia?
"Jika ada kesempatan tentu saja kita mau melebarkan bisnis ke Indonesia yang perekonomiannya sangat baik akhir-akhir ini," ungkapnya.
Mengenai bencana alam di Jepang yang menggunakan mesin MST tersebut apakah gratis?
"Pihak pemda meminta kita menurunkan mesin MST lalu mereka membayar dalam bentuk sewa. Sedangkan bantuan MST ke Filipina saat bencana taifun lalu, itu pemerintah Jepang yang membayar, Filipina sama sekali tidak bayar apa pun," kata dia.
Upaya menggunakan mesin MST di luar Jepang seperti di Filipina itu dalam upaya kerja sama dan bantuan antar negara serta ada kaitan dengan ODA (official Development Assistant) dari pemerintah Jepang juga lewat badan kerja sama internasional Jepang (JICA).