TRIBUNNEWS.COM - Krisis keuangan hebat tengah melanda Negara Argentina.
Hal ini terjadi menyusul lemahnya nilai mata uang peso terhadap dolar.
Akibat dari hal ini, pemerintah Argentina melakukan beberapa kebijakan yang dinilai bisa membantu menanggulangi krisis yang terjadi.
Satu dari beberapa kebijakan yang menjadi sorotan adalah pemberhentian separuh dari kementerian yang ada untuk memangkas pengeluaran negara.
Presiden Mauricio Macri mengungkapkan hal tersebut sebagai satu dari serangkaian langkah-langkah penghematan negara.
Kebijakan ini juga dilakukan Macri untuk menunjukkan komitmen Argentina dalam mempercepat pelepasan uang tunai dari rencana bailout senilai 50 miliar dolar sebelum bertemu pejabat International Monetary Fund (IMF).
"Saya harus meminta Anda untuk memahami bahwa ini adalah keadaan darurat dan kami membutuhkan dukungan Anda," kata Macri dalam jumpa pers, seperti dikutip TribunWow.com dari CNN Money pada hari, Senin (3/8/2018), waktu setempat.