TRIBUNNEWS.COM - Media Rusia, Russia Today, menuding Amerika Serikat memberlakukan standar ganda dalam memerangi teroris.
Dalam artikelnya, Russia Today menyebut Amerika memberlakukan kebijakan yang aneh dalam intervensi mereka terhadap Suriah.
Russia Today, yang mengutip pendapat sejumlah pakar militer, menyebut Amerika justru melindungi Al Qaeda yang menguasai Idlib.
Amerika, sebelumnya berjanji akan melindungi kelompok pemberontak yang ada di Idlib, bila mereka diserang oleh tentara pemerintah Suriah rezim Bashar al Assad.
Nah, mayoritas Idlib kini dikuasai oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang diyakini sebagai turunan langsung dari Al Qaeda.
Kebijakan Amerika ini jelas aneh, mengingat peristiwa WTC yang terjadi 11 September 2001.
Dalam peristiwa itu, Al Qaeda terang-terangan menyatakan sebagai otak dan pelaku serangan teroris paling mematikan tersebut.
Itu artinya, Amerika kini justru melindungi pelaku serangan WTC, demi kepentingan politik di Suriah.
Amerika Lupa
Kritik terhadap kebijakan Amerika Serikat ini disebutkan oleh mantan pejabat Pentagon, Michael Maloof, kepada Russia Today.
"Waktu terus berlalu sejak tragedi 9 September. Kami menangkap Osama bin Laden dan orang-orang mulai melupakan tragedi itu, dan kami kini fokus di masalah lain," kata Maloof.
Menurut Maloof, pemerintah AS kini sibuk dengan skandal domestik seperti 'kolusi Rusia'.
Sayangnya, Amerika disebut Maloof tidak fokus pada sejauh mana Donald Trump memberikan dukungan kepada Al-Qaeda hari ini di Suriah.
"Dan itu benar-benar ironis," kata Maloof. (*)