Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS Tokyo - Untuk keempat kali berturut-turut sebagai Ketua Umum Partai Liberal Demokratik (LDP) dan juga sebagai PM Jepang, terpanjang dalam sejarah PM Jepang, Shinzo Abe akan melakukan perubahan kabinet awal bulan depan setelah pulang dari kunjungannya ke Amerika Serikat.
"Terima kasih kepercayaan yang diberikan kepada saya, empat kali menjadi Ketua Umum partai, saya akan memenuhi semua janji yang dibuat selama kampanye dan akan melakukan perubahan personil partai serta mengubah kabinet sepulang dari kunjungan ke Amerika Serikat minggu depan," papar Abe setelah terpilih sore ini (20/9/2019) menang dari lawannya Shigeru Ishiba mantan Menteri Pertahanan Jepang.
Abe juga melihat korban dan pemulihan bencana alam gempa bumi di Hokkaido masih belum selesai.
"Saya mau segera dibereskan pembangunan kembali kehidupan agar segera normal dan untuk itu akan ada anggaran tambahan khusus membantu para korban Hokkaido," ungkapnya lagi.
Selain itu Abe juga akan menantang perubahan Konstitusi (UUD) Jepang yang telah berlangsung selama 70 tahun tanpa perubahan.
"Amandemen terhadap UUD akan segera diselesaikan agar seiring dengan berakhirnya jaman Heisei ini," tekannya lagi.
Jaman Heisei akan berakhir 30 April 2019 dan tanggal 1 Mei 2019 akan muncul Kaisar Jepang yang baru, Naruhito yang kini masih Putra Mahkota, anak tertua Kaisar Akihito.
Terhadap kasus penculikan warga Jepang oleh Korea Utara, Abe teap akan fokus menyelesaikan hal itu dengan pihak Korea Utara.
"Kami akan berusaha memecahkan bersama pemimpin Kim Jong Un dan dengan berbagai upaya akan kami percahkan hal ini secepat mungkin. Untuk itu pertemuan tingkat tinggi sedang direncanakan di masa depan," tambahnya.