Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pasar ikan Tsukiji yang biasa disebut Dapur Jepang, mulai beroperasi tahun 1935, setelah 83 tahun akhirnya hari ini Jumat (5/10/2018) harus mengakhiri operasinya dan 11 Oktober Kamis depan mulai beroperasi di tempat lain di Toyosu Tokyo.
"Saya antri dari jam 1 pagi tadi (5/10/2018) untuk terakhir kali makan di toko sushi Daiwa ini," papar Kumagai kepada Tribunnews.com, warga Setagaya khusus datang ke Tsukiji untuk mencicipi sushi Daiwa yang telah beroperasi selama 50 tahun di Tsukiji dan hari ini terakhir toko tersebut beroperasi.
Pemiliknya pun, Shinichi Irino (75) juga menebar senyum di hari terakhir ini kepada semua pengunjungnya sejak pagi hingga sekitar jam 10:30 toko ditutup terakhir kali beroperasi di Tsukiji Tokyo.
"Saya senang dan terima kasih kepada semua tamu yang pernah datang ke sini terlebih setelah mereka makan dan membuat mukanya tertawa senang bahagia menikmati sushi kami, itulah kebahagiaan terdalam dari kami," papar Irino pagi ini.
Pasar Tsukiji memiliki sekitar 400 toko yang umumnya berjualan makanan laut, ikan, rumput laut, dan juga ada pula yang berjualan saturan dan buah-buahan.
Tribunnews.com masih ingat betapa terkejutnya Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti ketika berkunjung ke Tsukiji karena omsetnya luar biasa.
"Kalau saja pasar ikan kita bisa seperti Tsukiji wah luar biasa ya Indonesia nantinya," paparnya kepada Tribunnews.com bercita-cita menjadikan pasar ikan Indonesia seperti Pasar Tsukiji.
Lalu berapa omset Pasar Tsukiji?
Pasar Grosir Pusat Tokyo menangani 787.782 ton (2.888 ton per hari) produk laut, dengan nilai 748 miliar yen (2,8 miliar yen per hari) total pada tahun 1993.
Sekitar 450 jenis ikan ditransaksikan di sana dan angka ini tak tertandingi di dunia. Bagian produk-produk kelautan didirikan di tiga pasar di Tokyo yaitu di Tsukiji, Ohta, dan Adachi. Tentu saja Pasar Tsukiji, menangani 87% dari jumlah total, adalah salah satu pasar terbesar di dunia.
Jumlah karyawan yang terlibat di pasar Tsukiji per 25 Januari 2010 berkisar 65.000, termasuk pedagang besar, akuntan, pelelang, pejabat perusahaan, dan distributor.
Pasar Tsukiji mulai ramai dikunjungi wisatawan terutama kalangan asing, mulai tahun 1980-an. Bahkan Mei 2018 pemain bola terkenal Inggris David Beckham berkunjung ke Tsukiji dan membuat Tsukiji semakin ramai lagi.
Sebelumnya hanya pasar biasa yang hanya dikunjungi kalangan warga Jepang sebagai pusat penjualan awal ikan yang baru tiba dari laut dan didistribusikan dari sana.