TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Tunangan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi mengungkapkan, Jamal Khashoggi sempat tak ingin memasuki gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Hatice Cengiz mengatakannya dalam wawancara dengan ABC News, sebagaimana diwartakan oleh Daily Mirror Rabu (31/10/2018).
Hatice menuturkan, Jamal Khashoggi awalnya mengatakan dia tidak ingin masuk ke dalam gedung konsulat karena menganggap tindakan itu berisiko.
"Dia berpikir mereka bakal menangkapnya. Jamal berujar dia tidak ingin menanggung akibat dari pandangan politiknya," tutur Cengiz.
Dia melanjutkan, Jamal Khashoggi kemudian melakukan kunjungan ke konsulat pada 28 September, dan takjub dengan keramahan yang ditunjukkan.
"Dia memberi tahu saya kekhawatirannya selama ini tak beralasan," ungkap Cengiz.
Karena itu di 2 Oktober, Jamal Khashoggi kembali mengunjungi konsulat. Namun, kali ini dia tak keluar dari gedung. Cengiz kemudian melapor kepada otoritas Turki.
Saudi awalnya bersikukuh Khashoggi telah keluar. Namun, sumber dari penyelidik Turki menyatakan jurnalis berusia 59 tahun itu dibunuh dan jenazahnya dimutilasi oleh 15 orang.
Baca: Turki: Khashoggi langsung dicekik sesampai di Konsulat Saudi, lalu dimutilasi
Riyadh akhirnya memberikan keterangan Khashoggi tewas dalam sebuah pertikaian, sebelum mengubahnya bahwa dia merupakan korban pembunuhan berencana.
Ketua Jaksa Turki Irfan Fidan menyatakan Khashoggi langsung dicekik segera setelah dia memasuki gedung sesuai dengan yang direncanakan.
Fidan mengatakannya setelah dia menggelar pertemuan dengan Jaksa Agung Saudi Sheikh Saud al-Mojeb untuk membahas perkembangan kasus Jamal Khashoggi.
"Tubuh korban dipotong-potong dan dihancurkan menyusul kematiannya karena dicekik, yang lagi-lagi, sesuai dengan rencana awal," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tunangan Sebut Jamal Khashoggi Sempat Tak Ingin Masuk Konsulat Saudi",
Penulis : Ardi Priyatno Utomo