News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejak Awal Ninja Jepang Bukanlah Pembunuh, Tetapi Justru Intelijen dan Samurai Kelas Bawah

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ninja sedang beraksi di hutan di perfektur Mie jepang

Ninja pada saat itu merupakan profesi yang berhubungan erat dengan intelijen tingkat tinggi dalam pemerintah feodal para raja di Jepang.

Berdasarkan hal itu, masing-masing klan memiliki tradisi mengajarkan ilmu beladiri secara rahasia dalam keluarganya saja.

Mereka berjanji untuk menutup diri, merahasiakan sebagai ninja, termasuk kepada lingkaran keluarganya sendiri, baik om tante (paman bibi) dan sekitarnya.

Bahkan apabila melanggar janji yang sangat tertutup itu, mereka percaya sekali akan kena hukuman Tuhan atau para Dewa yang dianggap maha kuasa.

Ilmu beladiri yang kemudian dikenal dengan nama ninjutsu merupakan ilmu yang diwariskan dari leluhur mereka dan atas hasil penyempurnaan seni berperang selama puluhan generasi.

Menurut para ahli sejarah hal itu telah ditekuni selama lebih dari 4 abad. Ilmu itu meliputi filsafat Fudoshin, spionase, taktik perang komando, tenaga dalam, tenaga supranatural, dan berbagai jenis bela diri lain yang tumbuh dan berkembang menurut jaman.

Di masa lalu jumlah klan ninja di Jepang ada sekitar 70-an lalu dikonfirmasi ketahuan ada 31 klan ninja. Namun kini (2019) hanya ada dua klan Ninja yang masih tetap hidup yaitu klan Iga dan klan Koga di perfektur Mie dan diselidiki oleh Universitas Mie sehingga di dalam universitas tersebut pun ada Fakultas Ninja yang siswanya per 2018 sebanyak 3 orang.

Dua tokoh ninja yang masih hidup hingga kini dikenal masyarakat masing-masing sensei Masaaki Hatsumi (87) dari klan Iga dan sensei Jinichi Kawakami (69) dari klan Koga perfektur Mie.

Info terlengkap mengenai Ninja dapat diakses gratis ke: www.shinobi.news.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini