Dari 2000 orang staf perusahaan ini juga terdaftar ada orang Amerika, Inggris, dan China selain orang Jepang sendiri.
"Kalau orang asing misalnya Inggris biasanya untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada sang penyewa," ungkapnya.
Sampai saat ini belum ada orang Indonesia yang tinggal di Jepang terdaftar di database perusahaan itu.
Daftar staf perusahaan ini dari Hokkaido sampai Okinawa.
"Namun paling banyak terdaftar di Kanto sekitar 60 persen. Sisanya di Nagoya, Kansai dan Kyushu yang cukup banyak anggotanya," kata dia.
Sebanyak 2000 staf perusahaan tersebut terutama yang berada di Kanto (Tokyo dan sekitarnya) kadang ikut pelatihan yang harus diikuti perusahaan guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumennya.
Pelatihan diadakan beberapa kali dan dua minggu sekali dengan berbagai tema.
"Misalnya tema kehadirannya di pesta pernikahan, tema kehidupan keluarga saat makan malam bersama dan berbagai tema lainnya," ungkap pria lajang berusia 37 tahun ini.