News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Negara Ini Ada Pasar Khusus Jual Wanita Perawan, Pria Leluasa Cari Pasangan untuk Dinikahi

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasar Istri di Bulgaria.

TRIBUNNEWS.COM - Untuk mendapatkan istri biasanya berawal dari pandangan saling jatuh cinta antara pria dan wanita.

Namun, berbeda dengan komunitas Kalaydzhi di Bulgaria ini, para wanita perawan yang ingin menikah dijual oleh keluarganya di sebuah pasar.

Hukum tempat ini memungkinkan orang untuk menjual dan membeli pengantin wanita. Semua pun pun legal.

Pasar ini mengatur komunitas Kalaydzhi dan orang-orang yang termasuk di komunitas ini adalah wanita.

Pembelinya adalah para pria yang mana mereka sedang mencari pasangan untuk dinikahi.

Bagaikan pasar tradisional, orang-orang yang menjual anak perempuan mereka melakukan transaksi jual beli, laiknya transaksi barang.

Mereka adalah orang-orang paling miskin di negeri tersebut.

Anak perempuan berdiri secara terpisah berdampingan dengan orangtuanya.

Untuk menarik perhatian, mereka juga menari di atas mobil atau di depan para pengunjung.

Tradisi ini sudah sangat tua, berlangsung di sebuah desa kecil di Bulgaria.

Mereka melakukannya di sebuah lapangan.

Dalam film dokumenter yang diterbitkan berjudul Broadly Brides for Sale, oleh Milene Larsson, Alice Stein menyaksikan satu keluarga dari dekat mereka bertemu calon suami.

Masyarakat menyebut tradisi ini dianggap sangat penting bagi komunitas Kalaydzhi untuk bertahan hidup.

Uniknya, mereka wanita yang dijual di pasar ini masih perawan, sesuai reputasi di komunitas mereka.

Harganya juga bermacam-macam, ada yang membayar rata-rata 290 dolar AS hingga 350 dolar AS, atau setara sekitar Rp 5 juta untuk pengantin mereka, bisa juga lebih tinggi.

Bahkan jika seorang gadis sudah tidak perawan, keluarganya akan dipermalukan dan tawarannya akan dikurangi.

"Jika gadis itu bukan perawan ketika Anda menjualnya, mereka akan memanggil kami pelacur, pelacur dan perempuan tercela," kata Vera dikutip dari Stillunfold.

Putrinya, Pepa, juga setuju, "Perempuan Kalaydzhi haruslah perawan ketika mereka pertama kali menikah. Ini sangat penting karena banyak uang diberikan untuk keperawanan." (*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Intisari.grid.id berjudul "Di Kota Ini Gadis Perawan Dijual Dipasar untuk Dinikahi, 'Jika Gadis Itu Tidak Perawan Mereka Memanggil Kami Pelacur'"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini