VIRAL Satu Keluarga Liburan ke Eropa tapi Tidur di Jalan dan Minum Air Keran, Setelah Dikritik Banyak Orang, Kini Sang Suami Beri Penjelasan
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga asal Malaysia viral di media sosial karena berlibur di Eropa, tapi lebih sering tidur di jalan dan minum air keran demi menghemat pengeluaran.
Sang suami yang diketahui bernama Zakuan Faiz ini dikritik banyak netizen karena dianggap tidak memberikan akomodasi yang layak untuk istri dan bayinya yang masih berusia 2 bulan.
Cerita liburan Zakuan Faiz bersama istri dan bayinya viral dalam sebuah postingannya di media sosial yang berjudul "Survival Family."
Dalam postingan tersebut, Zakuan Faiz berkata, ia dan keluarga tidur di tepi jalan.
Baca: Viral Satu Keluarga Rela Tidur di Jalanan & Minum Air Keran untuk Berhemat saat Liburan ke Italia
Baca: Viral Foto Toilet Tanpa Sekat di Stasiun Ciamis, Kini Akhirnya Telah Dipasang Sekat Pembatas
Ia menyebut tidur di bandara mungkin hal biasa bagi para pelancong, tapi ia benar-benar tidur di jalan.
Zakuan dan keluarga tidur di sebuah kursi di taman di Milan, Italia.
Ia berkata suasana di sana sangat sunyi, tak ada orang bahkan polisi pun tak ada.
Di taman itu ada keran yang airnya bisa diminum, maka ia mengambil air dari keran itu untuk diminumnya.
Zakuan mengaku tak mengambi akomodasi demi berhemat.
Baca: Bagaimana Cara Mendapatkan Smart SIM? Berikut Keunggulan, Fungsi Hingga Biaya Pembuatannya
Sebab, hotel yang biasa saja pun tarifnya sampai 50 Euro (Rp 775 ribu) per malam.
Sementara tidur di jalan itu gratis.
Zakuan hanya menginap di hotel sekali saja selama liburan 4 hari di Milan hanya untuk mandi, menyuci baju dan mengisi ulang makanan untuk sarapan.
Zakuan mengaku bayinya tak rewel, istrinya pun tak keberatan.
Tak hanya itu, Zakuan juga bercerita ia dan keluarga berjalan kaki sejauh 5 km dari hotel ke stasiun bus.
Padahal saat itu sedang hujan.
Ia memberikan jaketnya untuk istri dan anaknya sementara ia sendiri kebasahan.
Zakuan justru menganggap yang ia lakukan itu romantis seperti di drama-drama Korea.
Baca: Tes Kepribadian - Mengungkap Karakter Diri Lewat Gambar Rumah Impian di Tengah Salju
Akan tetapi, netizen nampaknya tak sependapat dengan apa yang dilakukan Zakuan Faiz pada istri dan anaknya.
Banyak netizen yang merasa kasihan pada istri dan anak Zakuan dan menganggap Zakuan bukan suami dan ayah yang bertanggung jawab.
Setelah menerima banyak kritik dari netizen, Zakuan kemudian memberikan penjelasannya.
Dilansir oleh Siakap Keli, Zakuan Faiz menjelaskan beberapa poin tentang kesalahpahaman yang terjadi.
1. Penerbangan dari Polandia tengah malam, sampai di Milan pagi dini hari.
Sesampainya di Milan, Zakuan merasa mubazir jika harus memesan hotel saat itu juga.
Maka ia dan sekeluarga tidur di bandara.
Istri Zakuan tak keberatan karena ingin merasakan pengalaman baru.
Petugas bandara datang dan membangunkan mereka semua.
Mereka tak boleh berbaring di ruang tunggu, hanya boleh duduk.
Sang istri pun pegal karena terus duduk.
Maka mereka mengunggu waktu subuh, kemudian pergi ke taman Citta Alta.
Di situlah mereka baru bisa berbaring dan tidur.
Mereka tidur bergantian di taman itu sampai sekitar tengah hari.
2. Urusan anak, Zakuan mengklaim sudah memenuhi semua kebutuhannya, mengingat ia sudah traveling ke 50 negara.
Zakuan memang senang traveling, dari ia traveling sendirian, kemudian bersama istri hingga akhirnya bersama anaknya.
Sudah 22 negara dikunjunginya bersama sang bayi.
Ia pun mengaku sudah banyak pengalaman dan mempersiapkan segala keperluan si bayi.
3. Paket sarapan di hotel model prasmanan
Jika ada makan berlebih di meja, maka Zakuan Faiz akan mengambil sisanya.
Ada ekstra nutella yang bisa dimakan bersama roti untuk siang hari.
Ia mengaku tidak mencuri karena sudah bertanya pada petugas apakah sisa makanan di meja boleh dibawa pulang.
4. Zakuan mengaku punya uang dan tak punya utang. Istrinya memang ingin merasakan pengalaman seperti itu
Zakuan dan keluarga mengaku selama ini liburan dengan paket dari travel agent.
Ia ingin merasakan liburan yang ekstrem hanya untuk mencari pengalaman.
Dibilang orang lain miskin, Zakuan menjawab orang miskin tak mungkin bisa sampai ke 40 negara.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)