Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Taifun Hagibis (taifun No.19) mengakibatkan 79 orang meninggal, beberapa orang masih hilang, dan kebanjiran di banyak tempat dan sempat merendamkan sebuah piano milik nenek Jepang.
Setelah dikeringkan dan dibersihkan kembali, piano tersebut dimainkan cucunya, dengan nama Suzu dan diposting rekaman suara lagu yang dimainkan dengan piano itu dan di upload tanggal 10 Oktober lalu.
Di posting di twitter dan ternyata mendapat tanggapan luar biasa kini (23/10/2019) mencapai lebih dari 430.000 kali penayangan.
Menurut Suzu, piano milik neneknya diberikan kepadanya dan sempat terendam banjir.
Namun karena benda kesayangannya, dibersihkan dan kembali baik, lalu dimainkan dengan lagi ciptaannya sendiri.
Lagu itu sepenuhnya dari dalam hatinya yang aling dalam mengenai penderitaannya dihantam bencana alam taifun Hagibis, dengan lagu sangat sendu, lagu yang terkesan penuh keprihatinan mendalam akan dampak bencana alam yang menimpanya saat ini.
Permainan jari-jari di atas pianonya itu terasa dengan sepenuh hati sehingga terasa kepedihan akibat bencana di mana dia harus menanggungnya sendiri, harus memperbaiki banyak hal rumahnya yang praktis berantakan dihantam taifun Hagibis.
Lagu keprihatinan itulah tampaknya mengena di hati banyak warga Jepang sehingga videonya yang ditayangkan lewat twitternya kini menjadi sangat virat di Jepang.
Memperlihatkan pula pianonya saat ditemukan sehabis banjir surut, serta lagu baru ciptaannya yang diperdengarkan lewat twitternya tersebut, kini diputar ulang lebih dari 430.000 kali.
Kesedihan mendalam yang tampaknya tercurahkan lewat lagu dan berhasil membuat keprihatinan pula bagi para peng klik twitternya saat ini.