News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Paus di Hiroshima Jepang: Menggunakan Nuklir untuk Perang adalah Kejahatan di Zaman Modern

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karangan bunga disampaikan gadis Jepang kepada Paus di Nishizaki Park Nagasaki, Minggu (24/11/2019).

Ketiganya memiliki kekuatan untuk membuka jalan bagi perdamaian. Karena itu, generasi sekarang dan masa depan tidak boleh melupakan peristiwa yang terjadi di sini.

Jubah Paus Fransiskus diterpa angin kencang di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Kenangan adalah jaminan dan pemicu untuk membangun masa depan yang lebih dibenarkan dan penuh persaudaraan. Itu adalah ingatan yang kuat yang membangkitkan hati nurani semua orang.

Secara khusus, harus menarik hati nurani mereka yang memiliki peran khusus dalam nasib negara. Ini adalah memori yang membantu untuk terus mengatakan kepada generasi mendatang.

Saya tidak akan mengulanginya lagi. Itu sebabnya kami diminta berjalan bersama. Dengan mata pengertian dan pengampunan, itu membuka cakrawala harapan dan membawa satu cahaya ke awan hitam luas yang menutupi langit modern.

Baca: Tren Akhir Tahun di Jepang, Semakin Banyak Toko Tutup karena Kekurangan SDM

Baca: Menikmati Keindahan Musim Gugur di Otaguro Koen Jepang

Buka hatimu untuk berharap. Menjadi alat untuk rekonsiliasi dan perdamaian. Ini selalu mungkin jika kita tahu bahwa kita saling menghargai dan terikat oleh komunitas takdir.

Dunia modern tidak hanya terhubung oleh globalisasi, tetapi juga selalu terhubung oleh bumi yang sama.

Untuk memastikan masa depan yang sama, lebih penting dari sebelumnya untuk setiap kelompok atau kelompok untuk menunda kepentingan eksklusif untuk menjadi orang hebat untuk bertarung secara bertanggung jawab.

Berharap kepada Tuhan, semoga semua orang yang berkemauan baik, dapat berseru dengan sepenuh hati atas nama semua korban bom atom, tes nuklir, dan semua konflik.

Paus Fransiskus saat turun dari pesawat memberikan salam kepada tamu penjemputnya termasuk kardinal Jepang, Sabtu (23/11/2019) malam. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Tidak ada lagi perang! Tidak ada lagi senjata yang menderu! Saya tidak membutuhkan penderitaan seperti itu lagi!

Dan semoga perdamaian datang di dunia ini di mana kita berada di zaman kita.

Tuhan, kau berjanji padaku. “Itsushimi dan Makoto bertemu, ciuman keadilan dan kedamaian, benar adalah moe dari bumi, dan keadilan dicurahkan dari surga” (Mazmur 85: 11-12). Cepat, ayo cepat. Berharap untuk menggambar dan mewujudkan sejarah yang berbeda di tempat yang penuh kehancuran agar jangan sampai meluap.

Ayo, Tuhan yang maha damai. Jadikan kami alat perdamaian Mu dan kedamaian Mu! “Aku, untuk saudara dan saudaraku.“ Biarlah ada damai sejahtera di dalam diriMu ”(Mazmur 122: 8).

Amin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini