Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM TOKYO - Banyak orang bahkan termasuk warga Jepang yang tidak tahu kalau Kadomatsu ada yang lelaki dan ada pula yang wanita.
Akibatnya banyak yang asal membeli Kadomatsu lalu dipasang di depan pintu masuk rumahnya.
Kadomatsu (門松) adalah hiasan tahun baru di Jepang berupa ranting daun pinus dan potongan bambu yang dipasang di muka pintu masuk rumah atau gedung.
Kadomatsu dipajang secara berpasangan, kadomatsu laki-laki di sebelah kiri dan kadomatsu perempuan di sebelah kanan.
Orang Jepang zaman dulu percaya Kamisama atau dewa-dewi atau Tuhan-nya tinggal di atas pohon.
Pada tahun baru, arwah leluhur dipercaya kembali ke rumah yang dulu pernah ditinggalinya dalam bentuk Toshigami (dewa tahun), sehingga kedatangannya disambut dengan kadomatsu yang sekaligus dipakai untuk tempat menginap dewa selama tahun baru.
Baca: Badan Jasa Keuangan Jepang Melarang Asuransi Pos Berjualan Selama 3 Bulan
Baca: Kadomatsu Raksasa Setinggi 2020 Cm di Ehime Jepang Sambut Tahun Baru
Kadomatsu lelaki harus dipasang di bagian kiri kalau kita menuju pintu masuk depan rumah.
Sedangkan yang wanita di kanannya.
Lalu apa beda antara keduanya?
Yang laki-laki biasanya menggunakan satu tanda bunga besar yang putih di bawahnya dan yang wanita bunga warna murasaki atau seperti pink, dan atau warna merah, melambangkan wanita yang suka merah umumnya.
Lebih penting lagi adalah ranting pohon pinus pada wanita biasanya agak panjang sehingga menggerai melengkung jatuh.
Bukan ranting pinus pun tak apa, misalnya ranting daun biasa, dipasang agak panjang sehingga menggerai ke bawah.
Tanda wanita yang lemah gemulai, sangat sopan dalam menghadapi sesama terutama kepada kalamgan pria sehingga tampak indah.