Beberapa pakar penerbangan mengatakan, sangat tidak mungkin bahwa kerusakan mesin membuat pesawat itu terbakar tidak lama setelah tinggal landas.
Foto-foto mesin dan badan pesawat menunjukkan tanda-tanda kena pecahan bahan peledak.
Baca: Donald Trump Salahkan Obama soal Rudal Iran
Namun Perdana Menteri Ukraina, Olesky Honcharuk, mengatakan pada wartawan agar publik tidak berspekulasi tentang penyebab kecelakaan sebelum penyelidikan resmi dimulai.
Kedutaan Ukraina di Teheran semula menyebut kecelakaan itu disebabkan kerusakan mesin, tapi kemudian menarik laporan itu.
Televisi Iran menunjukkan foto-foto ke dua kotak hitam pesawat itu, dan seorang pejabat penerbangan dikutip mengatakan, Iran tidak mau menyerahkan kotak-kotak itu ke pabrik pembuat pesawat Boeing untuk diperiksa, seperti kebiasaan apabila terjadi kecelakaan.
Pesawat terbang penumpang Amerika diperintahkan supaya jangan terbang diatas Irak atau Iran setelah terjadinya serangan misil Iran atas beberapa pangkalan militer Amerika di Irak.
Sejumlah pesawat penumpang Arab dan Eropa juga dialihkan jalur penerbangannya dari kawasan itu.
Semua penumpang tewas
Diberitakan sebelumnya, pesawat Boeing 737 yang mengangkut 176 penumpang dan awak jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini di Teheran, Iran, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat.
Kantor berita resmi Iran, ISNA melaporkan sebagian besar penumpang di dalam pesawat Ukraine International Airlines itu meninggal dunia.
Pirhossein Koulivand, kepala Layanan Medis Emegency Iran mengatakan kru darurat telah dikirim ke lokasi kecelakaan tetapi tidak banyak membantu karena daerah tersebut terbakar hebat akibat kecelakaan.
Sebelumnya diberitakan, BBC News bahwa beberapa laporan menyebut bahwa pesawat tersebut jatuh karena "permasalahan teknis".
Baca: BREAKING NEWS: Pesawat Berpenumpang 180 Orang Jatuh di Dekat Bandara Internasional Iran
Laporan awal menunjukkan bahwa pesawat itu sedang dalam perjalanan ke ibu kota Ukraina, Kiev
Belum jelas apakah kecelakaan ini terkait dengan konfrontasi antara Iran dan Amerika Serikat.