Terkait sejumlah warga Kanada yang jadi korban insiden tertembaknya Pesawat Ukraina, Menteri Luar Negeri Kanada Francois Philippe Champagne angkat bicara.
Ia menuturkan, terkait penyelidikan insiden ini, pihaknya mengulangi seruan agar dilakuakan investigasi.
"Kami mengulangi seruan untuk menuntut investigasi yang lengkap dan menyeluruh," kata Francois yang Tribunnews kutip melalui tayangan Kompas TV, Minggu (10/1/2020).
Francois menambahkan, pihak Kanada memiliki Tim Urusan Global Kanada dan Dewan Keselamatan Transportasi di Ankara, Turki yang turun tangan terkait insiden tersebut.
Ia menyebut, sampai saat ini, Iran telah mengeluarkan dua visa.
Pihak Kanada pun berharap visa lainnya akan segera diberikan.
"Sehingga kami dapat mulai memberikan layanan konsuler, membantu mengindentifikasi para korban, dan jelas berpartisipasi dalam penyelidikan," terangnya.
Hassan Rouhani Beri Tanggapan
Presiden Iran, Hassan Rouhani angkat bicara soal Pesawat Ukraina yang tak sengaja tertembak jatuh.
Rouhani menegaskan, kejadian tersebut merupakan kesalahan yang tidak dapat dimaafkan.
Berdasarkan penyelidikan internal Angkatan Bersenjata Iran, Rouhani menerangkan rudal ditembakkan karena kesalahan manusia.
Diketahui, akibat tak sengaja menembak jatuh Pesawat Ukraina itu, sejumlah 176 orang, termasuk penumpang dan kru tewas.
"Republik Islam Iran, sangat menyesali kesalahan yang membawa bencana ini," tutur Rouhani yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (12/1/2020).
"Simpati dan doa saya tujukan kepada semua keluarga yang berkabung. Saya mengucapkan belasungkawa yang tulus," tambahnya.