Rouhani menegaskan, investigasi akan terus berlanjut.
Ia mengatakan, investigasi itu untuk menuntut para pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.
Sementara itu, Menteri Iran menyebut, insiden tak sengaja tembak jatuh Pesawat Ukraina ini sebagai kecerobohan Amerika Serikat.
Diwartakan Kompas.com, Pesawat maskapai Ukraine International Airlines jatuh sesaat setelah lepas landas di Bandara Imam Khomeini, Teheran, Rabu (8/1/2020).
Insiden itu terjadi setelah Iran menyerang pangkalan AS dan sekutunya di Ain al-Assad dan Irbil, Irak, dengan rudal.
Sejumlah negara Barat seperti Kanada, Inggris, maupun AS menyebut terdapat bukti bahwa rudal Teheran tak sengaja menembak pesawat Boeing 737 milik Ukraina itu.
Awalnya, Teheran membantah. Bahkan, mereka siap mengundang sejumlah negara untuk ikut bagian dalam penyelidikan.
Dalam bantahan mereka, pesawat berusia tiga tahun tersebut sempat berusaha kembali ke bandara karena ditemukan 'keadaan darurat', tanpa merinci seperti apa itu.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif Berkicau...
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, dalam kicauannya di Twitter, memaparkan temuan awal dari militer Iran.
"Kesalahan manusia di tengah krisis yang diakibatkan kecerobohan AS telah berujung kepada bencana ini," ucap Zarif.
Diwartakan Kompas.com, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, dalam kicauannya di Twitter, memaparkan temuan awal dari militer Iran.
"Kesalahan manusia di tengah krisis yang diakibatkan kecerobohan AS telah berujung kepada bencana ini," ucap Zarif.
Dia menawarkan permintaan maaf sekaligus belasungkawa kepada 176 korban tewas, 82 di antaranya warga Iran, atas insiden tersebut.